DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Depok, Andi Lumban Gaol menyatakan, fokus utama partainya jelang Pilkada Depok 2020 adalah mengakhiri hegemoni rezim PKS yang sudah berkuasa 3 periode.
"Kota ini dikelola tanpa visi yang jelas dan kebijakan yang ilmiah. Kemacetan, pengangguran, pengelolaan sampah, stunting serta transparansi APBD adalah sebagian dari gunung es permasalahan akut yang kita hadapi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2020), mengutip pernyataan sikap DPD PSI Kota Depok.
"Prioritas PSI Depok dalam Pilkada 2020 adalah mengakhiri rezim PKS selama lima belas tahun terakhir," imbuh Andi.
Baca juga: PKS Bakal Usung Mohammad Idris-Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2020?
Di samping masalah kebijakan publik yang dinilai compang-camping, Andi merasa bahwa partainya tidak sejalan dalam hal "ideologi" dengan PKS.
Ia menyebut salah satu contoh, ketika Pemerintah Kota Depok 2 tahun berturut-turut ngotot mengusulkan rancangan Perda Kota Religius ke parlemen.
Raperda yang sempat menuai kontroversi itu sempat ditolak DPRD Kota Depok tahun lalu.
Tahun ini, ketika pimpinan tertinggi DPRD Kota Depok beralih dari tangan PDI-P ke PKS, akhirnya raperda tersebut disetujui masuk ke tahap pembahasan di parlemen.
Andi menyatakan, PSI sudah menutup pintu untuk bergabung dengan koalisi di mana ada PKS di dalamnya.
Baca juga: PKB Keluar dari Koalisi Tertata karena Sulit Gabung dengan PKS di Pilkada Depok
Oleh karena itu, menurut dia, satu-satunya opsi bagi partainya pada Pilkada Depok nanti yakni otomatis merapat ke kubu oposisi yang dimotori Gerindra dan PDI-P.
"Kalau untuk PKS kami tertutup. Kemungkinan besar hanya ada dua calon nanti, salah satu calon kan telak sudah partai pengusungnya pasti PKS, kita sudah sepakat prioritas kita mengakhiri rezim PKS selama 15 tahun ini," jelas Andi.
Pilkada Depok 2020 pada Desember kemungkinan akan menjadi gelanggang duel sengit antara dua calon petahana.
Baca juga: Koalisi Gerindra dan PDI-P Diprediksi Jor-joran Tumbangkan PKS di Pilkada Depok 2020
Mohammad Idris yang saat ini menjabat wali kota hampir pasti akan maju lagi menuju periode kedua kekuasaannya, diusung oleh PKS, dengan didampingi Imam Budi Hartono, juga kader PKS sebagai calon wakilnya kelak.
Namun, belum ada keputusan resmi dari DPP PKS.
Sementara itu, Pradi Supriatna yang kini menjabat Wakil Wali Kota, berupaya naik tampuk menggeser Idris, dibekingi Gerindra dan PDI-P.
Pradi akan berpasangan dengan kader perempuan PDI-P, Afifah Alia.
DPP PDI-P sudah memberikan dukungan resmi terhadap pasangan Pradi-Afifah. Sementara DPP Gerindra disebut bakal segera memberikan dukungan yang sama.
Adapun Demokrat, PPP, PKB, dan PAN masih melakukan penjajakan koalisi. Mereka sebelumnya tergabung dalam Koalisi Tertata, namun kemungkinan pecah koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.