Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta dan Temuan pada Hari Kedua Pembersihan Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari

Kompas.com - 13/08/2020, 09:48 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kepualaun Seribu terus fokus membersihkan gumpalan minyak yang berada di pinggir pantai Pulau Pari.

Perairan Pulau Pari dan sekitarnya tercemar gumpalan minyak berwarna hitam sejak Selasa (11/8/2020) lalu.

Tercatat 110 kantong plastik berisi gumpalan minyak yang dikumpulkan pada Rabu (12/8/2020) kemarin. Artinya, total sudah 490 kantong terkumpul dengan berat rata-rata 20 kilogram.

Di sisi lain, pihak Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi (PHE) membantah dugaan bahwa gumpalan berasal dari Sumur YYA-1 yang sempat bocor dan bermasalah pertengahan 2019.

Baca juga: Perairan Pulau Pari Tercemar Gumpalan Minyak Berwarna Hitam

Kini pihak Pertamina bersama dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dibantu dengan petugas PPSU, masyarakat sekitar fokus melakukan pembersihan sisa-sisa gumpalan di pinggir pantai.

Berikut data dan fakta hasil proses pembersihan hari kedua gumpalan minyak di sekitar Pulau Pari:

1. Terkumpul 110 kantong berisi gumpalan minyak

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Djoko Rianto Budi mengatakan bila hari kedua pengumpulan gumpalan minyak mencapai 110 kantong.

Jumah ini menurun dari temuan Selasa lalu, sebanyak 380 kantong.

Baca juga: Hari Kedua Pembersihan Pulau Pari, Petugas Kumpulkan 110 Kantong Gumpalan Minyak

"Hari ini 110 kantong," kata Djoko melalui pesan singkat, Rabu.

Artinya, bila ditotal sudah ada 490 kantong terkumpul. Petugas, dengan alat seadanya berupa jaring ikan berusaha mengumpulkan partikel-partikel kecil yang ada di pinggir pantai, terlebih dekat perahu nelayan lokal.

"Belum ada (perahu) kan kami alatnya juga belum ada, di samping partikel cemaran yang mengapung relatif berukuran kecil-kecil," kata Djoko.

2. Belum berdampak pada hewan atau binatang di laut

Adanya gumpalan minyak dalam jumlah banyak yang tiba-tiba membuat perairan Pulau Pari tercemar, nampaknya tidak berdampak pada ikan atau binatang laut.

"Sampai saat ini belum ada dijumpai kasus ikan atau hewan laut yang mati terkait dengan cemaran minyak tersebut," kata Djoko.

Baca juga: Fakta dan Temuan Gumpalan Minyak Cemari Perairan di Pulau Pari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com