JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melaksanaan peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara.
"Sore hari ini kita lakukan peletakan batu pertama Kampung Susun Akuarium. Aspirasi masyarakat dibahas bersama-sama sehingga akhirnya muncul lah konsep kampung susun. Desainnya pun dirancang bersama sama dengan masyarakat," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (17/8/2020).
Menurut Anies, hunian layak ini diwujudkan dengan pembangunan berkonsep kampung susun.
Konsep ini merupakan buah pikiran empat komponen yang terdiri dari unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.
Baca juga: September 2020, Pemprov DKI Mulai Bangun Hunian di Kampung Akuarium
"Hari ini kita mulai program itu. Tapi tuntas, pada saat warga masuk ke rumah. Perencanaan kampung ini harus menjadi contoh penataan kampung di Jakarta. Kampung merupakan bagian sejarah kota ini. Karena itu kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman," kata Anies.
Anies berharap dengan peletakan batu pertama ini, nantinya kampung susun akan menjadi kampung yang sehat dan bersih.
"Yang harus muncul adalah kampung sehat dan bersih, dan yang harus dihilangkan adalah kampung kumuh, yang tidak bersih," kata Anies.
Di lokasi yang sama, Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Sarjoko menerangkan, pembangunan akan selesai pada Desember 2021 mendatang.
Baca juga: Soal Kampung Akuarium, Ketua DPRD DKI Minta Anies Teruskan Kebijakan Ahok
Adapun sumber dana pembangunan ini tidak murni bersumber dari Angara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta, namun direncanakan dari dana kewajiban pengembang senilai Rp 62 miliar.
Kampung susun nantinya dibangun di tanah seluar 10.300 meter persegi. Dengan total 241 unit hunian.
"Kampung Susun Akuarium ini tidak hanya dibangun unit hunian saja. Tapi ada juga ruang publik seperti lapangan olahraga dan lain sebagainya. Bahkan cagar budaya yang kemarin ditemui saat penggalian tanah akan kita coba buatkan dokumentasikan dengan adanya ruang galeri," kata Sarjoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.