JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membongkar praktik aborsi pada salah satu klinik yang sudah beroperasi selama lima tahun di Kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (3/8/2020) lalu.
Klinik tersebut tidak hanya melayani pasien aborsi saja, melainkan membuka layanan berkaitan dengan kandungan.
"Klinik ini bukan hanya klinik aborsi, tapi juga yang sifatnya bantuan pelaksanaan kandungan, seperti pemasangan KB, konsultasi kehamilan, dan sebagainya," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Klinik Aborsi di Raden Saleh Terbongkar, Polisi Temukan Catatan 2.638 Pasien dalam 15 Bulan
Tubagus menjelaskan, tenaga medis yang bekerja di klinik tersebut terdiri dari dokter, bidan, dan perawat.
Mereka menyalahgunakan profesi dengan melakukan aborsi ilegal.
"Dokter tersebut spesialisasi kandungan. Tapi di samping melakukan pengobatan dan kontrol kandungan, juga malakukan praktik aborsi," katanya.
Namun, Tubagus tak dapat menyebut jumlah data pasien yang datang untuk pelayanan soal kandungan di klinik tersebut.
Sementara polisi menemukan catatan data 2.638 pasien melakukan aborsi mulai Januari 2019 sampai 10 April 2020.
Baca juga: Klinik Aborsi di Raden Saleh Terbongkar, Polisi: Pelaku Raup Rp 70 Juta Per Bulan
Sebelumnya, polisi menangkap 17 pelaku yang melakukan kejahatan praktik aborsi dari klinik itu. Enam orang di antaranya tenaga medis.
Mereka yang ditangkap berinisial dr.SS (57), dr.SWS (84), dr.TWP (59), EM (68), AK (27), SMK (32), W (44), J (52), M (42), S (57), WL (46), AR (44), MK (44), WS (49), CCS (22), HR (23), dan LH (46).
Praktik klinik aborsi ilegal ini terbongkar saat polisi mengusut kasus pembunuhan pengusaha roti asal Taiwan, Hsu Ming-Hu (52), oleh sekretaris pribadinya berinisial SS (37).
Aksi pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Cluster Carribean, Kota Deltamas Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 24 Juli lalu.
Pembunuhan dilatarbelakangi asmara. SS yang hamil kemudian mengaborsi janin di kandungannya dengan meminta biaya kepada korban.
Baca juga: Polisi: Klinik Aborsi di Raden Saleh Buang Janin ke Kloset
Namun, setelah anak yang dikandung digugurkan, SS mengetahui bahwa korban ingin menikahi asisten rumah tangganya.
SS kemudian meminta kepada delapan pelaku lain untuk membunuh korban. Jasad korban kemudian dibuang di sungai kawasan Subang, Jawa Barat.
Kini, polisi pun sudah menangkap empat dari sembilan pelaku berinisial SS (37), FT (30), AF (31), dan SY (38).
Adapun kelima pelaku lainnya saat ini masih dalam pengejaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.