Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Tewasnya 2 Remaja di Matraman, Diserang Setelah Janjian Tawuran di Instagram

Kompas.com - 20/08/2020, 05:47 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua remaja yaitu AL (12) dan YR (17) tewas setelah dikeroyok sekelompok orang tidak dikenal di Jakarta Timur, pada Selasa (18/8/2020) pagi.

Keesokan harinya, terduga pelaku pembunuhan yang belakangan diketahui merupakan kelompok bernama "Pembangkang Independen" ditangkap polisi. Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai peristiwa ini:

1. Kronologi peristiwa

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Jalan Pramuka Barat (samping lokasi pemancingan) RT 11/09, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Saat itu sekitar pukul 05.00 WIB, AL dan YR sedang berkumpul bersama tiga orang temannya.

"Ada sekelompok orang mengendarai sepeda motor lebih kurang 15 motor melintas dari Jalan Rawamangun arah Pramuka melintas depan Pospol lanjut naik Fly Over arah Tanjung Priok," kata Wakapolres Metro Jakarta Timur, Stefanus Tamuntuan, Selasa.

Baca juga: Polisi Tangkap Pengeroyok yang Tewaskan Dua Remaja di Matraman

Saat kelompok itu berhenti, mereka menganiaya kedua korban dan tiga temannya dengan alasan yang belum diketahui. AL mengalami luka bacok di bagian perut kiri dan di bagian punggung, sementara YR mengalami luka bacok di punggung dan kepala.

Kelompok pemuda itu kemudian melarikan diri ke arah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua korban yang sekarat akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman Jakarta Timur dengan sepeda motor. Namun keduanya tewas sebelum mendapatkan penanganan dokter.

2. Polisi tangkap 6 terduga pelaku

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Arie Ardian mengatakan pihaknya telah menangkap para terduga pelaku tawuran yang menewaskan dua orang remaja itu, Rabu (19/8/2020) Pihaknya menangkap 6 terduga pelaku dengan beberapa barang bukti senjata tajam. Namun, dia belum memberi tahu dengan pasti kronologi penangkapan pelaku.

Arie menjelaskan pengejaran terhadap para terduga pelaku dilakukan di wilayah Jakarta Timur.sejak malam hingga dini hari.

Baca juga: 6 Pengeroyok Dua Remaja di Matraman hingga Tewas Ditangkap, 5 Orang Masih di Bawah Umur

"Mereka (polisi) menyisir pelaku sejak tadi pagi," tambah Arie.

3. Lima pelaku di bawah umur dengan pembagian peran

Steven Tamuntuan mengatakan, dari 6 terduga pelaku yang dicokok polisi, 5 di antaranya masih di bawah umur.

Hanya MAP (20) yang sudah dewasa. Sisanya, VR (16), RHS (15), I (16), RDP (16), dan RZP (14), masih berstatus pelajar.

Steven mengatakan, mereka memiliki peran masing-masing dalam menghabisi dua remaja bernama AL (12) dan YR (17).

MAP berperan membacok YR dengan celurit yang dibawa tersangka VR. RHS berperan memukul YR dengan kayu, tersangka I berperan menyimpan celurit yang dibawa pelaku bernama Gembel (buron).

Lalu tersangka RDP berperan memukuli AL dengan bambu, sedangkan RZP hanya ikut ke lokasi kejadian menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Dua Remaja Tewas di Matraman, Berawal Janjian Tawuran Lewat Instagram

4. Buntut ajakan tawuran via media sosial

Steven Tamuntuan mengatakan, awalnya kedua korban bersama tiga orang temannya, yakni AK (16), DN (29) dan FA (28) menerima ajakan tawuran dari kelompok lawan melalui Instagram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com