Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bekasi Sebut Kurangnya Pengawasan Pemkot Bikin Masyarakat Abai terhadap Covid-19

Kompas.com - 21/08/2020, 10:48 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Bekasi Nidcodemus Godjang menilai bahwa pengawasan dan sosialiasi Pemerintah Kota Bekasi terkait Covid-19 belakangan ini malah kendur.

Akibatnya, jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi meningkat hingga mencapai 1.324 kasus, sesuai data Selasa (18/8/2020) lalu. Kasus Covid-19 tersebut disumbang klaster keluarga dengan 436 kasus dari 154 Kepala Keluarga.

“Bertambahnya klaster baru bukti Pemkot tidak lagi fokus memutus rantai Covid,” ucap Nidco melalui pesan tertulis, Jumat (21/8/2020).

Baca juga: Wali Kota Ungkap Covid-19 di Bekasi Ada 1.324 Kasus

Nidco mengatakan, pengawasan yang kurang dari Pemkot menyebabkan masyarakat abai terhadap protokol kesehatan.

Buktinya, politikus PDIP ini mengaku masih banyak menemukan masyarakat di pusat keramaian tidak mengenakan masker dengan benar.

Masyarakat seolah menganggap Covid-19 sudah tidak ada.

Baca juga: Wali Kota Lihat Warga Bekasi Anggap Kasus Covid-19 Tidak Ada Selama Pelonggaran PSBB

“Masyarakat jadi ikut terpengaruh seolah Covid sudah berakhir karena pengawasan dan sosialisasi yang tidak lagi ada dari Pemkot,” kata dia.

Nidco mendesak agar Pemkot Bekasi lebih ketat mengawasi masyarakat di pusat-pusat keramaian.

Bahkan jika diperlukan pemberian sanksi agar masyarakat sadar akan pentingnya penerapan protokol kesehatan pun bisa diterapkan.

Baca juga: Tak Setuju Warga Didenda, Walkot Bekasi: Cari Rp 150.000 Sekarang Susah Bukan Main

“Kami minta agar pengawasan di titik-titik keramaian terus dilakukan,” ucap dia.

Nidco juga berharap masyarakat bekerja sama untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.

“Saya juga berharap untuk tetap menjaga protokol Covid-19 secara disiplin hingga vaksin dan obat ada (ditemukan),” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com