Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 1.000 Kantong Gumpalan Minyak Terkumpul dari Pulau Pari dan Tidung

Kompas.com - 25/08/2020, 07:51 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Seribu sudah mengumpulkan lebih dari 1.000 kantong berisi gumpalan minyak dari perairan Pulau Tidung dan Pulau Pari.

Gumpalan minyak itu pertama kali muncul pada 11 Agustus 2020 dan mencemari sebagian wilayah perairan Pulau Pari.

"Pulau Tidung pada tanggal 16 Agustus - 18 Agustus 2020 terkumpul sebanyak 126 karung," kata Kasudin LH Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi, Senin (24/8/2020).

Gumpalan minyak lebih banyak ditemukan di perairan Pulau Pari. Di Pulau Pari yang terkumpul hampir 1.000 kantong, tepatnya 912 kantong gumpalan minyak.

Baca juga: Fakta dan Temuan pada Hari Kedua Pembersihan Gumpalan Minyak di Perairan Pulau Pari

Pengumpulan gumpalan minyak dalam karung dibagi menjadi periode dua waktu, pertama yaitu tanggal 11 Agustus hingga 14 Agustus 2020, lalu dilanjutkan 17 Agustus sampai 20 Agustus 2020.

"Pulau Pari jilid 1 pada tanggal 11 - 14 Agustus 2020 terkumpul sebangak 616 karung. Jilid 2 pada tanggal 17-20 Agustus 2020 terkumpul sebanyak 912 karung. Bila ditotal sebanyak 1.528 karung gumpalan minyak di Pulau Pari," kata Djoko.

Sementara total dari kedua pulau itu, terdapat 1.654 karung berisi gumpalan minyak yang sudah dikumpulkan.

Sampai saat ini, Sudin LH, petugas PPSU serta warga sekitar masih terus mengumpulkan gumpalan minyak itu.

"Sudah banyak berkurang kok kemarin saya monitor sudah hampir tidak ada, tapi masih ada sedikit-sedikit," kata Djoko.

Gumpalan minyak itu mencemari perairan Pulau Pari dan Pulau Tidung beberapa hari belakangan.

Petugas PPSU Kep Seribu mengumpulkan gumpalan minyak dengan jaring ikan di pinggir pantai Pulau Pari, Kep. Seribu, Rabu (12/8/2020)Suku Dinas Lingkungah Hidup Kepulauan Seribu Petugas PPSU Kep Seribu mengumpulkan gumpalan minyak dengan jaring ikan di pinggir pantai Pulau Pari, Kep. Seribu, Rabu (12/8/2020)

Pihak Sudin LH dan Pertamina melalui PHE OSES dan PHE ONWJ terus melakukan penelitian untuk mencari sumber gumpalan minyak itu.

Sudin LH menduga gumpalan minyak berasal dari sisa bahan bakar minyak kapal yang melintas di sekitar perairan Kepulauan Seribu, lalu terbawa ke perairan Pulau Pari dan Pulau Tidung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com