Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

34 KK Korban Gusuran di Kampung Sadar Tempati Rusunawa Marunda

Kompas.com - 26/08/2020, 09:44 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) warga Kampung Sadar, RT 006/RW 04, Kelurahan Ancol, mengikuti undian untuk mendapatkan unit hunian di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Selasa (25/8/2020) kemarin. Mereka akan mendapat unit hunian di Rusunawa Marunda, yang diundi adalah posisi unitnya.

"Pelaksanakan proses pengundian yang dipimpin oleh Kepala UPT Rusunawa Marunda Ageng Darmintoro. Setelah pengundian, mereka langsung melihat ruangan calon tempat tinggal baru mereka," katanya Lurah Ancol Rusmin, Selasa (25/8/2020).

Setelah melihat unit, warga akan mengurus proses pemindahan barang yang sebelumnya ada di Kampung Sadar. Para warga itu sebelum tergurur dari pinggir rel kereta api di Kampung Sadar.

Baca juga: Puluhan Bangunan di Bantaran Rel Kereta di Kampung Sadar Digusur

Semua proses pemindahan barang-barang dilakukan secara bertahap.

"Untuk teknis hari ini warga tidak langsung melakukan pengangkutan barang, namun nantinya akan kami bantu secara simultan. Untuk proses administrasi seperti data kependudukan, perpindahan sekolah buat anak dan lainnya sebisa mungkin akan kami bantu," kata Rusmin.

Kepala UPT Rusunawa Marunda Ageng Darmintoro mengatakan, warga Kampung Sadar akan menempati empat blok yang ada di cluster C Rusunawa Marunda.

"Cluster C punya lima blok, nantinya mereka akan menempati empat blok, yakni blok C1, C2, C4 dan C5," kata dia.

Warga akan menempati lantai 1 dan lantai 5 yang ada di rusunawa itu. Harga sewa di dua lantai tersebut berbeda.

Suasana di Blok C Rusun Marunda, Jakarta Utara, Jumat (23/2/2018)KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Suasana di Blok C Rusun Marunda, Jakarta Utara, Jumat (23/2/2018)

Ageng menambahkan, warga akan diklasifikasikan sesuai dengan usia. Para lansia akan ditempatkan di lantai 1 dengan biaya sewa per bulan Rp 159. 000. Untuk yang usianya lebih muda akan ditempatkan di lantai 5 dengan biaya sewa per bulan Rp 128.000," kata Ageng.

Warga Kampung Sadar itu digusur dari pinggiran rel kereta pada 15 Juli lalu. Penggusuran itu dilakukan PT KAI karena warga mendirikan bangunan liar di lahan milik PT KAI. Keberadaan mereka di pinggir rel juga dinilai membahayakan perjalanan kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com