Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekskavasi Stasiun Bekasi, Tim Cagar Budaya Temukan Struktur Bata Baru dan Fondasi

Kompas.com - 28/08/2020, 09:58 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi Ali Anwar mengatakan, timnya menemukan lagi benda peninggalan zaman kolonial Belanda di Stasiun Bekasi setelah melakukan ekskavasi selama empat hari.

Tim penelitian ini berisi Tim terpadu Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Bekasi, PT KAI, dan Pemerintah Kota Bekasi.

Tim itu menemukan struktur batu bata baru berbentuk horisontal dan vertikal yang terletak di sebelah selatan dari struktur batu bata di sebelah utara.

“Ekskavasi mengalami kemajuan. Ternyata ada struktur batu bata baru secara horisontal dan vertikal di sebelah selatan dari strukrtur batu bata di sebelah utara. Bentuknya sama. Jaraknya dari utara-selatan sekitar 3 meter,” ujar Ali melalui keterangan tertulisnya, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Wali Kota Bekasi Minta Warga yang Bergejala Covid-19 Segera Lapor ke Puskesmas

Struktur batu bata baru itu ditemukan di kedalaman 30 centimeter dari permukaaan tanah yang kemudian digali lagi sampai kedalaman 160 centimeter.

Selain fondasi lengkung, tim juga menemukan struktur fondasi bangunan setinggi 160 centimeter dengan lebar 55 centimeter.

Fondasi itu berada di tengah-tengah antara dua struktur lengkung.

“Yang jadi pertanyaan kami adalah mengapa struktur rolag (fondasi) lengkung utara dengan selatan tanpa sambungan dak. Padahal dugaan semula antara rolag lengkung tersambung oleh dak. Sehingga struktur batu bata merah itu menyerupai gorong-gorong,” ucap dia.

Temuan struktur bata baru dan fondasi itu akan dibawa ke BPCB Banten untuk diteliti apakah itu merupakan bangunan kuno pada zaman Belanda.

Baca juga: Wali Kota Bekasi Nilai Tak Perlu Pengawasan Protokol Kesehatan secara Masif

Terkait apakah struktur bebatuan itu nantinya akan dijadikan ornamen heritage penghias pada Stasiun Bekasi, Ali mengatakan, pihaknya masih mendiskusikan hal itu.

“Tentu akan didiskusikan dulu dengan semua pihak yang terkait. Apakah hasil temuan itu dipertahankan terkubur di lokasi aslinya (dalam tanah) yang ada atau diangkat untuk dimanfaatkan sebagai ornamen heritage penghias bangunan Stasiun Bekasi baru,” ucap dia.

Adapun struktur bata yang diduga cagar budaya itu ditemukan di bawah tanah saat mengerjakan proyek pembangunan double double track ( DDT) atau rel dwi ganda di Stasiun Bekasi, tepatnya di perimeter Stasiun Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com