Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta dan Darurat Kapasitas RS, Haruskah Tarik Rem Darurat?

Kompas.com - 31/08/2020, 06:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi DKI Jakarta mencatatkan lima kali lonjakan penambahan kasus harian pasien Covid-19 selama bulan Agustus 2020.

Padahal saat ini, Pemprov DKI masih memberlakukan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

PSBB transisi awalnya diberlakukan mulai 5 Juni hingga 2 Juli 2020. Kemudian, Pemprov DKI memutuskan memperpanjang PSBB transisi masing-masing selama dua pekan sebanyak lima kali, terhitung mulai 3 Juli hingga 10 September 2020.

Catatan Kompas.com, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota selama bulan Agustus masih fluktuatif. Dalam sebulan, rata-rata penambahan kasus di Ibu Kota adalah 580,6.

Lonjakan tertinggi penambahan kasus positif terjadi pada Minggu (30/8/2020) kemarin, yakni 1.114 kasus.

Baca juga: Tambah 1.114 Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Sebagian Besar Terpapar Saat Libur Panjang

Kemarin, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, tingginya penambahan kasus tersebut karena 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Data Pemprov DKI, mayoritas pasien terpapar Covid-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020.

Sementara itu, 70 persen kasus positif pada Minggu adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020.

Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari. Lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari, maka kesimpulannya adalah periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

"Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usah bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," kata Dwi.

Lonjakan sebelumnya terjadi tiga hari berturut-turut, yakni Sabtu (29/8/2020), dengan penambahan 888 kasus, Jumat (28/8/2020) bertambah 816 kasus, serta Kamis (27/8/2020) bertambah 820 kasus.

Baca juga: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Terisi 70 Persen

Berikut rincian penambahan kasus positif Covid-19 selama bulan Agustus 2020:

• 1 Agustus : bertambah 374 menjadi 21.575 kasus

• 2 Agustus : bertambah 379 menjadi 21.954 kasus

• 3 Agustus : bertambah 489 menjadi 22.443 kasus

• 4 Agustus: bertambah 466 menjadi 22.909 kasus

• 5 Agustus : bertambah 357 menjadi 23.266 kasus

• 6 Agustus: bertambah 597 menjadi 23.863 kasus

• 7 Agustus: bertambah 658 menjadi 24.521 kasus

• 8 Agustus: bertambah 721 menjadi 25.242 kasus (lonjakan pertama)

• 9 Agustus: bertambah 472 menjadi 25.714 kasus

• 10 Agustus : bertambah 479 menjadi 26.193 kasus

• 11 Agustus : bertambah 471 menjadi 26.664 kasus

• 12 Agustus : bertambah 578 menjadi 27.242 kasus

• 13 Agustus : bertambah 621 menjadi 27.863 kasus

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com