DEPOK, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyatakan sikap akan mendukung Mohammad Idris sebagai calon wali kota dalam Pilkada Depok 2020.
Idris yang saat ini menjabat sebagai wali kota petahana akan diusung PKS dan didukung sejumlah partai dalam "Koalisi Tertata", yakni Demokrat, PAN, dan PPP.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Depok, Qonita Luthfiyah mengaku bakal meminta agar partainya tidak dikucilkan meskipun perolehan kursinya di parlemen paling sedikit, yakni hanya 2 kursi.
"Intinya PPP meminta porsi dalam membangun kota Depok diberikan porsi kebersamaan," jelas Qonita kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
"Apa pun kebijakan yang diambil petahana, melibatkan partai-partai pengusung termasuk PPP," imbuhnya.
Baca juga: Lawan Gerindra dan PDI-P di Pilkada Depok, PKS Sesumbar Menang 60 Persen
Selama hampir 5 tahun memimpin Depok, Idris yang berasal dari kalangan nonpartai namun dekat dengan PKS itu sempat disebut kurang melibatkan partai-partai pendukungnya.
Gerindra kini memilih pecah kongsi. Gerindra memilih mengusung kadernya, Pradi Supriatna, yang kini menjabat wakil wali kota.
Gerindra merasa, mereka tak banyak dilibatkan dalam perumusan kebijakan di tataran eksekutif.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga pernah menyinggung hal yang sama.
Qonita menekankan, pihaknya mengaku tak mendapat garansi apa pun soal dukungan yang mereka berikan kepada Idris.
"Namanya mendukung, kan all out," kata dia.
Baca juga: PSI Nilai Koalisi Gerindra dan PDI-P Tak Serius Menang di Pilkada Depok 2020
Namun, ia berharap agar keterlibatan PPP dalam koalisi yang mendukung Idris tidak direduksi dalam persentase perolehan kursi semata, melainkan atas dasar kebersamaan seperti yang telah terjalin sejauh ini.
"Saya tidak bisa mengukur (persentase keterlibatan PPP), karena sekali lagi koalisi ini bukan berdasarkan jumlah kursi. Dari awal koalisi ini atas dasar kebersamaan," ujar Qonita.
"Sehingga dalam memutuskan apa pun, tidak pernah bermain persentase," tambahnya.
Sebagai informasi, Pilkada Depok dengan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti hampir pasti hanya akan mempertandingkan dua kubu yang sama-sama petahana.