BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi belakangan ini mulai gencar kembali gelar tes massal secara acak ke RW-RW yang ada di sekitar zona merah.
Meski demikian, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pesimistis jika tes massal itu bisa mengendalikan Covid-19 sepenuhnya.
“Yang bisa mengendalikan hanya Allah, kita (Pemerintah) hanya cari cara bagaimana supaya ini (kasus Covid-19) tidak terus-terus melintang,” ujar Rahmat kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
Rahmat mengatakan, pihak Pemkot masih melakukan rapid test rutin terhadap RW-RW yang ada di zona merah maupun di sekeliling zona merah tersebut.
Baca juga: 22 Karyawan Pabrik Ban Bridgestone Bekasi Terpapar Covid-19
Rapid test dilakukan secara acak di 259 RW yang bersampingan dengan wilayah zona merah.
“Rapid test kan sedang dilakukan nanti swab mudah-mudahan dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan bisa kita kendalikan,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengimbau agar seluruh masyarakat tetap menggunakan masker jika beraktivitas di luar rumah.
Ia juga minta masyarakat tidak berkerumun sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
Baca juga: Bekasi Jadi Zona Merah Covid-19, Ini Komentar Wali Kota
“Kami juga imbau masyarakat yang lainnya untuk waktu dan taat skala prioritas protokol kesehatannya,” tutur dia.
Berdasarkans itus resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id sebanyak 990 jumlah secara kumulatif pasien Covid-19 di Kota Bekasi hingga Selasa (1/9/2020).
Dari 990 pasien Covid-19, ada 892 pasien yang sudah sembuh. Kemudian, ada 42 pasien Covid-19 yang masih dirawat dan 56 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.