Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies Bantah Isu Krisis Ketersediaan Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jakarta

Kompas.com - 08/09/2020, 07:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini tengah menjadi sorotan publik karena lonjakan penambahan kasus harian Covid-19 dalam sepekan terakhir dan sejumlah kebijakan yang dinilai tidak dapat menekan angka penyebaran virus corona.

Salah satu kebijakan yang disoroti adalah sistem ganjil genap. Bahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov DKI mengevaluasi penerapan sistem ganjil genap tersebut.

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Pemprov DKI Evaluasi Aturan Ganjil Genap PSBB

Tak berhenti sampai di situ, Pemprov DKI juga tengah disorot terkait krisis ketersediaan lahan pemakaman untuk jenazah Covid-19.

Perlu diketahui, Pemprov DKI telah menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) khusus jenazah terkait Covid-19, yakni TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.

Sisa liang lahat di TPU Pondok Ranggon

Petugas pemakaman mengali pusara untuk pemakaman jenazah pasien terpapar Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (10/7/2020).ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj Petugas pemakaman mengali pusara untuk pemakaman jenazah pasien terpapar Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Isu krisis ketersediaan lahan pemakaman bagi jenazah Covid-19 muncul ketika Komandan Regu TPU Pondok Ranggon Nadi (47) mengatakan bahwa jatah liang lahat untuk menguburkan jenazah terkait Covid-19 hanya tersisa 1.100 lubang hingga Jumat (4/9/2020) siang.

Sisa liang lahat itu terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU. Sejak dibuka pada Maret 2020, sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

Baca juga: TPU Pondok Ranggon Sisakan 1.100 Liang Lahat untuk Jenazah Kasus Covid-19

"Kami pakai blad 91 sampai 99, kecuali blad 97 yang dipergunakan untuk masyarakat umum. Untuk jumlahnya berbeda-beda, ada yang satu blad bisa untuk 240 jenazah, ada juga yang 300 jenazah," kata Nadi, Jumat.

Nadi memaparkan, belum genap satu minggu, sebanyak 117 jenazah Covid-19 sudah dimakamkan di TPU Pondok Ranggon. Jumlah tersebut tercatat dalam enam hari, yakni sejak Senin (31/8/2020) hingga Sabtu (5/9/2020).

Baca juga: Belum Satu Minggu, TPU Pondok Ranggon Makamkan 117 Jenazah Terkait Covid-19

Meskipun demikian, Nadi mengaku tak kaget dengan jumlah jenazah terkait Covid-19 yang harus dimakamkan itu karena dalam satu minggu rata-rata jenazah Covid-19 yang dimakamkan bisa mencapai 180.

Sejak Maret hingga akhir Agustus 2020, kata Nadi, petugas bahkan telah memakamkan sebanyak 2.623 jenazah.

Namun, dia belum dapat memastikan jumlah jenazah yang berstatus positif dan berapa yang proses pemakamannya hanya mengikuti protokol Covid-19.

Dengan mempertimbangkan jumlah jenazah yang harus dimakamkan dalam sepekan terakhir itu, Nadi pun memperkirakan lahan pemakaman di TPU Pondok Ranggon akan penuh pada Oktober mendatang.

Baca juga: Bulan Depan Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Diperkirakan Penuh

"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi.

Anies minta warga tak berspekulasi

Menanggapi isu kritis ketersediaan lahan pemakaman itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga tak sembarangan berspekulasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com