BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Kota Bekasi akan memutuskan apakah kembali menerapkan PSBB total seperti yang dilakukan Jakarta atau tidak pada Senin (14/9/2020) depan.
“Senin kami akan rapat koordinasi terkait (PSBB) dengan tiga pilar yang ada, seluruh gugus tugas akan kami intervensi, memantau pergerakan (Covid-19) yang ada,” ujar dia, Kamis.
“Senin diputuskan (apakah harus PSBB total atau tidak),” lanjut Tri.
Tri mengemukakan hal itu seusai menghadiri rapat koordinasi dengan sejumlah kepala daerah termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait tindak lanjut ditetapkannya kembali kondisi darurat Covid-19 di Jakarta.
Baca juga: Klaster Keluarga Bertambah, Wali Kota Bekasi Duga Pasien Covid-19 Tak Disiplin Saat Isolasi Mandiri
Ia mengatakan, dalam rapat koordinasi tersebut, Pemkot Bekasi menjelaskan peningkatan kasus yang terjadi beberapa minggu belakangan ini. Mulai dari angka reproduksi Kota Bekasi yang meningkat, jumlah kasus yang meningkat, hingga menipisnya ketersediaan tempat isolasi di sejumlah rumah sakit Bekasi.
“Tadi kita sama menyampaikan bahwa memang tingkat angka reproduksinya (Rt) 1,55. Kemudian, kondisi rumah sakit tinggal 180 bed yang harus kami kurangi. Kami sudah siapkan 55 bed di Stadion Chandrabaga. Kalau misalnya tiap hari kasus ini naik per 40 pasien ya, tujuh hari ke depan ada 280 pasien," ujar dia
“Sementara, kemampuan rumah sakit kita tidak mencukupi, makanya akan menggunakan yang ada di Stadion Patriot (tempat isolasi) kalau naik rate-nya tetap 40 kasus per hari, kemampuan rumah sakit kita 180 (bed),” tambah Tri.
Ia mengemukakan, Pemprov Jabar menyarankan, sebagai daerah yang bertetangga dengan DKI Jakarta maka penanganan Covid-19 mesti dilakukan dengan kebijakan komprehensif. Soalnya, saat ini Jakarta merupakan episentrum Covid-19.