Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Harap Daerah Penyangga DKI Jakarta Ikut Terapkan PSBB Total

Kompas.com - 11/09/2020, 09:09 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, berharap daerah-daerah penyangga DKI Jakarta juga ikut tarik rem darurat dan menerapkan PSBB total.

Hal itu dilakukan guna menekan angka penularan Covid-19, yang mulai melonjak di daerah-daerah penyangga Ibu Kota.

Syahrizal menilai, penyebaran virus corona tipe-2 (SARS-CoV-2) pada kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan.

“Kalau mau serius, bukan hanya Jakarta, tetapi sekitar Jakarta (juga). Bahkan, paling tidak 10 provinsi lain juga harus melakukan (PSBB total),” ujar Syahrizal saat dihubungi, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Rem Darurat, PSBB Jakarta, dan Pengaruhnya untuk Bekasi...

Dengan situasi yang mengkhawatirkan saat ini, ia memprediksi kasus Covid-19 bisa mecapai 500.000 kasus, jika tak ditekan dengan kembali menerapkan PSBB total.

Pasalnya, saat ini DKI Jakarta kasusnya sudah mencapai 50.000 dengan penambahan kasus yang signifikan selama 17 hari belakangan ini.

“Situasinya ini sangat mengkhawatirkan, saat ini kasus mengerikan, akhir Desember bisa 500.000 kasus. Saat ini 50.000 pertama dicapai dalam waktu 17 hari, 50.000 lagi akan datang 15 hari. Kalau sebulan kan 30 hari. Jadi 3 bulan ke depan kita mendapatkan hanpir 500.000 kasus,” kata dia.

Dia menyampaikan, daerah-daerah penyanggah DKI Jakarta harus satu kebijakan menerapkan PSBB total.

Sebab jika tidak diterapkan secara merata, ia khawatir SARS-CoV terus menyebar. Apalagi kebanyakan aktivitas warga Bekasi ke Jakarta.

“Penduduk Jakarta kan ada penduduk pagi dan malam. Yang pagi sebagian 50 persen dari Bekasi. Jadi enggak bisa memisahkan Jakarta dengan satelitnya. Sebaiknya harus satu kebijakan. Tetapi kebijakan yang serius,” ucap Syahrizal.

Syahrizal mengingatkan, PSBB total yang kedua kalinya ini harus dilakukan dengan serius dan bijaksana.

Baca juga: Kebijakan PSBB Total atau Tidak di Kota Bekasi Akan Diputuskan Senin Ini

Misalnya, bagi masyarakat yang terdampak ekonominya akibat PSBB total, ia minta pemerintah bertanggungjawab dengan memberikan stimulus.

Dengan begitu, para pedagang kecil di pinggir jalan juga tak khawatir jika harus berada di rumah.

“Maksud saya harus betul-betul dipikirkan PSBB ini. Jadi enggak bisa seperti PSBB pertama. Masyarakat lapisan bawah sudah lama enggak bisa usaha. PSBB yang sekarang harus mempertimbangkan pemulihan ekonomi,” kata Syahrizal.

“Kalau mau ditingkatkan dan serius, PSBB kan mengurangi pergerakan, harus ada kompromi ekonomi dan harus ada kompensasinya,” lanjut dia.

Baca juga: DKI Kembali PSBB Total, PAN Ingatkan Pembagian Bansos Tepat Sasaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com