Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal Usai Terpapar Covid-19, Satu Keluarga di Bekasi Dimakamkan Bersamaan

Kompas.com - 11/09/2020, 16:46 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua anggota keluarga positif Covid-19 yang meninggal dunia dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Padurenan pada hari yang sama, Jumat (11/9/2020) pagi tadi. Keduanya adalah ibu dan anak semata wayangnya.

Sementara sang ayah saat ini masih dirawat di ruang ICU.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPU Disperkimtan Kota Bekasi, Yayan Sopian.

"Ada yang Covid-19 tadi (dimakamkan), dua orang satu keluarga dimakamkan. Ibu dan anak. Bapaknya juga terpapar Covid-19,” ujar Yayan saat dihubungi, Jumat (11/9/2020).

Yayan mengatakan, keluarga tersebut warga Kelurahan Jakamulia, Kecamatan Bekasi Selatan.

Baca juga: Kasus Kematian Pasien Covid-19 Meningkat di Bekasi, Petugas Pemakaman Mulai Kewalahan

Ia tak menjelaskan secara detail kapan mereka terpapar Covid-19. Namun, ia menyampaikan jenazah ini kiriman dari Rumah Sakit Hermina.

Ia mengaku, baru kali ini ada satu keluarga meninggal dunia akibat Covid-19.

“Baru pernah dengar sekaligus bersamaan ya, biasanya kalau pun meninggal sekeluarga, ya jangka waktunya beda,” tutur dia.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan kasus klaster keluarga di wilayahnya terus terjadi peningkatan.

Pada 18 Agustus, ada sebanyak 155 keluarga dengan total 437 jiwa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Rem Darurat, PSBB Jakarta, dan Pengaruhnya untuk Bekasi...

Lalu pada 8 September, Pemkot mengumumkan terakhir kasus klaster hingga 6 September ada 196 keluarga dengan rincian 519 jiwa terpapar Covid-19.

Oleh karena itu, dalam jangka waktu kurang lebih sebulan, kasus klaster keluarga meningkat 207 kasus.

“Kasus aktif saat ini masih ada 25 keluarga yang masih dipantau dan dievaluasi perkembangannya,” kata Rahmat, Selasa (8/9/2020).

Bahkan dari klaster keluarga itu muncul 212 anak yang terpapar Covid-19, yakni dari umur 0-19 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com