JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga polisi gadungan BG alias R, A, dan OM berhasil ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan.
Dalam beraksi ia berpura-pura menjadi polisi yang menangkap target incarannya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono mengatakan target incaran para polisi gadungan tersebut tak selalu sama.
Namun, target incaran para polisi gadungan ini biasanya anak-anak muda yang sedang berkumpul.
“Semua korbannya adalah anak-anak muda yang berkumpul,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Baca juga: Pura-pura Jadi Pemesan, Polisi Tangkap Lima Pembuat E-KTP Palsu di Cilincing
Para polisi gadungan berpura-pura mengecek anak-anak muda yang berkumpul terkait kepemilikan senjata tajam dan minuman keras.
Kemudian, para polisi gadungan langsung menetapkan para korban telah melakukan tindak pidana.
Dari pengakuan para pelaku, aksi tersebut terkadang dilakukan pada waktu subuh. Dalam kasus pemerasan motor, polisi gadungan terkesan sedang melakukan operasi resmi dari kepolisian.
Saat beraksi, para pelaku menggunakan dengan atribut kepolisian. Atribut yang digunakan seperti seragam polisi, rompi, dan replika air softgun.
Salah satu tersangka, BG memperdayai korban dengan menggunakan seragam kepolisian lengkap dan membawa 1 (satu) buah senjata replika jenis senjata laras panjang SS1 warna hitam alias replika air softgun.
Baca juga: Polisi Gadungan Ditangkap, Pelakunya Residivis Kasus Sama yang Baru Bebas Februari 2020
Senjata itu digunakan untuk mengancam para korban agar mau menyerahkan barang-barang milik korban.
BG dalam beraksi sempat menggunakan mobil dalam beraksi. Para polisi gadungan lalu turun dari mobil dan berpura-pura memeriksa korban.
Salah satu aksinya terungkap di pinggir jalan depan warung kopi Jalan RM. Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta pada Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 05.00 WIB.
BG dan para tersangka menyetop lima orang pemuda yang sedang melintas naik motor.
“Langsung memaksa bilang motor ini diambil karena melakukan suatu tindak pidana. Dan orang-orangnya dimasukkan ke dalam mobil berlima itu,” tambah Budi.