JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di pasar wilayah DKI Jakarta dinilai belum memahami bahaya Covid-19 dan pentingnya menyikapi kebijakan pemerintah tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Pedagang pasar disebut membutuhkan sosialisasi tentang bahaya Covid-19 dan perlunya mematuhi aturan pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri melalui keterangan persnya.
Baca juga: Ada Pedagang Positif Covid-19, Pasar Mayestik Ditutup 3 Hari
"Saat ini kami sedang melakukan edukasi dengan pola edukasi yang persuasif, bukan menakut-nakuti kepada anggota kami, pedagang pasar," kata dia, Selasa (15/9/2020).
IKAPPI juga memberi pandangan berkait dampak yang terjadi jika para pedagang terpapar Covid-19.
"Misalnya kalau sampai pasar tutup karena ada yang positif siapa yang rugi? Atau kalau sampai harus isolasi dua minggu enggak bisa jualan, siapa yang rugi?" ujar Abdullah.
Edukasi disampaikan IKAPPI dengan cara mengedarkan selebaran hingga melakukan pertemuan dengan perwakilan IKAPPI di setiap wilayah.
Baca juga: PSBB Jakarta, Anies Minta Pedagang Pasar dan Mal Tak Naikkan Harga Barang
Abdullah berharap sosialisasi dapat berbuah manis sehingga angka penyebaran Covid-19 di antara pedagang pasar bisa berkurang.
"Kami berharap pemerintah pusat lebih fokus memperhatikan kami melalui program-program pemberdayaan, stimulus permodalan atau bantuan lain yang dapat meringankan beban pedagang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.