Ketua IDI Imbau Warga yang Sakit Tak Keluar Rumah Pakai Transportasi Umum

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih mengimbau warga yang sedang sakit untuk beraktivitas di rumah selama pandemi Covid-19. Daeng meminta mereka tidak keluar rumah dengan transportasi umum demi mencegah penularan Covid-19 antarpenumpang.

"Pastikan diri sendiri sehat. Kalau sudah agak merasa meriang, demam, ada gejala batuk, pilek, lebih baik menahan diri untuk tidak keluar rumah," kata Daeng dalam webinar berjudul Bijak Bertransportasi di Tengah Pandemi Covid-19, Selasa (15/9/2020).

Warga juga diminta rutin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer setiap kali turun dari angkutan umum atau keluar dari stasiun dan halte Transjakarta.

Baca juga: IDI: 115 Dokter Meninggal karena Covid-19, Kematian Tertinggi di Asia

Ketika berada di dalam angkutan umum, warga diimbau tetap menjalankan protokol kesehatan serta mengurangi interaksi antar penumpang agar tak terjadi penularan Covid-19.

"Paling aman adalah mengantongi hand sanitizer. Jadi, selepas turun dari kereta langsung pakai hand sanitizer. Kalau naik KRL misalnya bertemu dengan teman di stasiun, jangan satu gerbong karena akan memancing untuk mengobrol," ucap Daeng.

Provinsi DKI Jakarta kini memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperketat setelah sebelumnya PSBB diperlonggar.

PSBB yang diperketat akan diberlakukan selama dua pekan mulai 14 hingga 27 September 2020. Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, di antaranya ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tren kasus aktif Covid-19 yang kembali meningkat selama bulan September.

PSBB diharapkan mampu mengendalikan penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.