Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangkan Bercak Darah Korban Mutilasi di Apartemen, Pelaku Beli Cat Putih dan Seprai

Kompas.com - 17/09/2020, 18:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pembunuh dan pemutilasi, DAF (26) dan LAS (27) berusaha menghilangkan barang bukti di sebuah kamar apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat setelah menghabisi nyawa Rinaldi Harley Wismanu (33).

DAF dan LAS menghapus bercak darah yang tertinggal di tembok dengan cara mengecat serta mengganti seprai kasur.

“Mereka juga membeli seprei baru dan cat warna putih untuk mengecat bercak-bercak darah di tembok itu,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana saat merilis kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Korban Mutilasi yang Ditemukan di Kalibata City Tewas Dipukul Batu Bata dan Ditusuk

Cat putih dan seprai baru itu dibeli para pelaku setelah membunuh Rinaldi. Mayat Rinaldi disimpan di kamar mandi agar tak terlihat.

Rinaldi sebelumnya dihabisi oleh para pembunuh dengan cara dipukul di bagian kepala dengan batu bata dan ditusuk sebanyak 7 kali.

Rinaldi dibunuh sesaat setelah LAS dan korban datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

“Kedatangan korban (Rinaldi) dan saudara LAS awalnya sempat berbincang dan berhubungan. Nah ketika berhubungan itulah, DAF keluar. Mereka sudah siapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepala sebanyak tiga kali dan melakukan penusukan sebanyak 7 kali,” ujar Nana.

Sebelum menganiaya hingga tewas, DAF telah bersembunyi di kamar mandi di TKP.

Nana menyebutkan, sebelum aksi pembunuhan dan mutilasi, Rinaldi dan LAS membuat janji bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru.

Mereka sepakat untuk menyewa apartemen dari tanggal 7-12 September.

“Nah di sinilah mereka ada waktu beberapa hari mereka (LAS dan Rinaldi) sekitar tanggal 9 September mereka masuk ke apartemen,” ujar Nana.

Adapun DAF dan LAS merupakan pasangan kekasih.

LAS dan Rinaldi berkenalan lewat aplikasi kencan online Tinder dan kemudian bertemu beberapa kali.

Baca juga: Polisi Sebut Pembunuh yang Mutilasi Pria di Kalibata City sebagai Pasangan Kekasih

Komunikasi dilanjutkan menggunakan aplikasi WhatsApp.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial DAF (26) dan wanita, LAS (27) yang melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu.

Jasad korban ditemukan dengan kondisi tidak utuh di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.

Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.

Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) kini jasad tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com