Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tangerang Lepas dari Zona Merah, padahal Kasus Covid-19 Meningkat Drastis

Kompas.com - 18/09/2020, 09:59 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wilayah Kota Tangerang kembali ditetapkan sebagai zona oranye pada 15 September 2020 lalu.

Sebelumnya Kota Tangerang ditetapkan sebagai zona merah Covid-19 pada 2 September lalu lantaran jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Namun, penetapan Kota Tangerang sebagai zona oranye oleh Satgas Penanganan Covid-19 justru dilakukan ketika kasus Covid-19 di kota ini meningkat jauh dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca juga: Kembali Diberlakukan, Aturan PSBL Tangerang Masih Sama

Kompas.com mencatat kasus Covid-19 di Kota Tangerang selama empat bulan terakhir. Pada Juni lalu, misalnya, terdapat 115 kasus penularan Covid-19.

Sedangkan pada Juli, kasus penularan sempat menurun menjadi 112 kasus positif terkonfirmasi di Kota Tangerang.

Ketika memasuki bulan Agustus, lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Tangerang terjadi. Hal tersebut terlihat dengan angka kasus baru di bulan tersebut sebanyak 269 kasus.

Lonjakan kasus tersebut kemudian menetapkan Kota Tangerang sebangai zona merah Covid-19 pada 2 September lalu.

Baca juga: Tembus 1.067 Kasus Covid-19, Pemkot Tangerang Perketat PSBB Tingkat RW

Berselang dua minggu, atau tepatnya pada 15 September 2020, Satgas Penanganan Covid-19 kembali menurunkan status wilayah Kota Tangerang dari merah menjadi oranye bersama 34 daerah lainnya.

Padahal kasus Covid-19 di Kota Tangerang dalam kurun waktu 17 hari berjalan di bulan September sudah melebihi kasus penularan Covid-19 di bulan Agustus lalu.

Tercatat pada pada 1 September 2020 lalu ada 875 kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Kota Tangerang, kemudian data terakhir pada 17 September kemarin kasus Covid-19 sudah meningkat menjadi 1.155 kasus.

Dari jumlah tersebut terdapat 280 kasus baru, atau lebhi banyak 11 kasus ketimbang bulan Agustus, padahal bulan September masih bersisa 13 hari.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada tiga indikator yang membuat 34 daerah zona merah berubah oranye, termasuk Kota Tangerang, di antaranya epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Wiku mengatakan, pihaknya sangat menghargai upaya 34 kabupaten/kota yang telah mampu mengurangi risiko penularan Covid-19 menjadi lebih baik. Ia berharap, pemerintah di 34 daerah tersebut terus bekerja maksimal.

"Meskipun zonanya masih zona oranye harus didorong lagi menjadi zona kuning dan hijau," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com