Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2020, 10:40 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) ditutup sementara selama tiga hari, mulai Senin (21/9/2020), setelah ditemukan lima pegawai yang dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima terdapat sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) yang terpapar Covid-19.

Dengan begitu, seluruh gedung di lingkungan Kantor Wali Kota Jakpus akan ditutup sementara untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19.

Baca juga: 6 Kantor Pemprov DKI Ditutup Sementara karena Pegawai Terpapar Covid-19

"Selanjutnya lingkungan kantor Wali Kota akan dilaksanakan sterilisasi di semua gedung dan sarana pendukung lainnya," ujar Chaidir saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (20/9/2020).

Menurut Chaidir, penutupan tersebut akan dilakukan selama tiga hari sampai dengan 22 September. Seluruh aktivitas di kantor Wali Kota Jakarta pun dihentikan sementara.

"Sampai dengan tanggal 22 September 2020. Berkenaan dengan hal tersebut, maka aktivitas di gedung kantor blok A, B, C dan D dihentikan," kata dia.

Baca juga: DKI Jakarta Kembali PSBB, ASN Boleh Bekerja dari Rumah secara Penuh

Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Kota Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan, ada sekitar lima ASN dan PJLP di lingkungan Wali Kota Jakarta yang dilaporkan positif Covid-19.

"Ada lima atau enam ASN dan PJLP yang terpapar. Ada di Gedung D, Gedung A dan C," kata dia.

Adapun saat ini seluruh gedung di lingkungan Wali Kota Jakarta Pusat sudah ditutup sementara untuk proses sterilisasi dan diharapkan dapat dibuka kembali pada Rabu (23/9/2020)

Sementara ASN dan PJLP yang terpapar Covid-19, sudah mendapatkan penanganan medis untuk menentukan apakah mereka dapat menjalani isolasi mandiri atau harus dirujuk ke rumah sakit.

"Baru dapat laporan hasil swabnya kan baru keluar satu dua hari lalu. Ini saya berkoordinasi yang jelas harus mendapatkan penanganan, apakah bisa isolasi atau dirawat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com