DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota Depok usungan PKS, Imam Budi Hartono meminta kejelasan sesegera mungkin soal kelanjutan nasib Pilkada Depok 2020.
Sebagai informasi, Pilkada Depok sedianya digelar bersamaan dengan 270 daerah lainnya di Indonesia.
Secara spesifik, menurut Imam, kepastian nasib Pilkada Depok penting diketahui segera untuk menyesuaikan anggaran.
"Segera saja diputuskan agar semua pihak yang terlibat tidak telanjur mengeluarkan anggaran, baik para pasangan calon, lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah maupun masyarakat," kata Imam ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (21/9/2020).
Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Depok Semakin Tinggi, Nyaris 3 Kali Lipat dalam 2 Bulan
Kota Depok hingga kini masih menjadi kota dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek dengan total 3.287 kasus.
Selain itu, hingga Minggu kemarin masih ada 906 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok dengan tren yang terus meningkat.
Situasi secara nasional tak lebih baik, sebab tren kasus Covid-19 masih belum menunjukkan penurunan. Sedangkan Indonesia masih berkutat dengan minimnya pemeriksaan.
Presiden RI Joko Widodo melalui juru bicara Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa pemerintah belum berpikir untuk menunda Pilkada Serentak 2020.
Imam meminta, jika Pilkada Depok tetap diselenggarakan, maka tantangannya ialah memastikan seluruh kegiatan dihelat dengan protokol maksimal.
"Jika tetap digelar, buat aturan yang ketat terhadap protokol kesehatan Covid-19," kata dia.
"Misalkan diperkenankan kampanye terbuka, tetapi hanya alat peraga saja dan kampanye melalui online dan media sosial," tutur Imam.
Desakan agar pemerintah menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 hingga pandemi Covid-19 mereda terus menggema.
Terbaru, mantan wakil presiden Jusuf Kalla juga melontarkan desakan serupa.
Menurutnya, kesehatan masyarakat jauh lebih mendesak ketimbang semata menyelenggarakan Pilkada 2020.
Baca juga: Jusuf Kalla: Jika Pilkada Membuat Rakyat Sakit, untuk Apa Disegerakan?
Sebagai informasi, pemungutan suara Pilkada Depok akan diselenggarakan 9 Desember 2020 mendatang. Kedua kandidat sama-sama petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha menggantikan posisi Idris lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.