Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pedagang di Pasar Baru Marahi Satpol PP, Merasa Dituduh Tak Pakai Masker

Kompas.com - 22/09/2020, 17:42 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pedagang emas di Pasar Baru, Jakarta Pusat, memarahi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpo PP), pada Selasa (22/9/2020).

Mereka memarahi Satpol PP lantaran tidak terima dituduh tidak mengenakan masker.

Satu dari dua pedagang yang marah, Riko, menyatakan bahwa dirinya sedang makan dan minum di tokonya.

Karena hal itulah Riko melepaskan maskernya untuk makan dan minum.

Baca juga: Kepala Pasar Mayestik Ingatkan Pedagang hingga Pengunjung agar Konsisten Laksanakan 3M

"Saya tadi baru selesai makan dan mau minum air, jadi masker tidak saya pakai," kata Riko, saat diwawancarai awak media, di lokasi.

"Tahu-tahunya saya diciduk. Kasih saya waktu beberapa menit untuk minum air setelah makan lah. Jangan main ciduk-ciduk saja. Jadi tidak adil," lanjutnya.

Riko melanjutkan, dirinya merasa peraturan tersebut tidak adil lantaran Satpol PP dinilai tidak menindak pelanggar secara menyeluruh.

Sejumlah tempat makan di Pasar Baru, kata Riko, banyak yang melayani pengunjung tiap malam.

Baca juga: Sembuh Setelah Ditabrak Remaja Saat Razia Masker, Satpol PP di Jakpus Kini Bertugas Lagi

Namun, kata Riko, tidak ada tindak tegas dari Satpol PP.

"Saya merasa peraturannya dibikin tidak adil karena lihat tempat kuliner masih menjual makanan dan membiarkan pelanggan untuk makan di situ," ucap Riko.

"Tetapi aparat tidak menindaknya," tutup Riko.

Camat Sawah Besar Presetyo enggan berkomentar soal tersebut, padahal dia ada di lokasi.

**Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dua Pedagang di Pasar Baru Tak Terima Diciduk dan Dituduh Satpol PP Tak Pakai Masker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com