JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara menyiapkan 10 pompa portabel (mobile) yang siap digunakan menjelang musim hujan tahun 2020.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan, pompa tersebut dapat digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mendorong atau mengalihkan aliran air yang tersendat.
"Pompa itu berada di stasiun pompa yang tersebar di enam kecamatan se-Jakarta Utara," kata Adrian di Jakarta, Rabu (23/9/2020), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Tambah 2 Kali Lipat, Pemkot Jakarta Pusat Siapkan 34 Penampungan Pengungsi Banjir
Empat unit pompa kapasitas sekitar 100 meter kubik per detik milik Sudin SDA Jakarta Utara.
Sementara enam unit pompa Alkal berkapasitas 400 meter kubik per detik milik Dinas SDA DKI Jakarta.
"Semua pompa itu dapat difungsikan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," ujarnya.
Selain membantu kinerja pompa stasioner, pompa portabel juga dapat difungsikan untuk mendatangi lokasi genangan yang sulit di atasi secara manual.
Baca juga: Wagub DKI Perkirakan Banjir Melanda Jakarta Lebih Cepat dari Tahun Sebelumnya
Sebanyak 94 drainase yang terdiri atas saluran air, saluran penghubung (phb), sodetan, kali dan olakan di Jakarta Utara diperbaiki.
Perbaikan dilakukan sebagai upaya dalam mencegah terjadinya genangan saat memasuki musim hujan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria sebelumnya memperkirakan, banjir melanda Ibu Kota lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Riza, banjir umumnya melanda Jakarta pada Desember hingga Maret.
"Ada potensi (banjir datang) lebih cepat. Untuk itu kami memang setiap hari mengurus banjir," kata Riza, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: Anies Minta Potensi Banjir Diumumkan kepada Warga Sehari Sebelum Kejadian
Dia menegaskan, jajarannya telah bekerja untuk mengantisipasi banjir sejak musim kemarau.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI adalah memperbaiki pompa-pompa air, membuat sodetan untuk mengatur aliran air, serta mengeruk sampah di pintu-pintu air.
"Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa," ujar Ariza.
Karena itu, dia meminta partisipasi aktif warga agar tidak membuang sampah ke sungai. Sampah di sungai akan menyumbat saluran air.
"Sekarang tinggal dukungan (membuang) sampah pada tempatnya, membantu jaga kebersihan lingkungan, dan selokan di sekitar rumah dan tempat penampungan air dibersihkan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.