Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Bantah Ada Kegiatan Lomba Masak Berujung Munculnya Klaster Covid-19 di Kebon Manggis

Kompas.com - 24/09/2020, 11:38 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Baru-baru ini,  anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkap bahwa klaster baru penularan Covid-19 di DKI Jakarta muncul karena kegiatan pernikahan, perkumpulan warga, hotel, pesantren, hingga tempat hiburan malam.

Berdasarkan data klaster penyebaran Covid-19 per 18 September 2020 di situs corona.jakarta.go.id, tercatat ada beberapa kegiatan warga yang menyebabkan timbulnya klaster Covid-19.

Salah satunya adalah klaster lomba masak 17 Agustus, yang menyebabkan lima orang dinyatakan positif Covid-19 dan halal bi halal di RT 21 RW 03, Kelurahan Kebon Manggis dengan delapan orang dinyatakan positif.

Baca juga: UPDATE 30 Agustus : Rekor Tertinggi Tambah 1.114 Kasus, Klaster Libur Panjang

Menanggapi hal tersebut, Camat Matraman Andriansyah membantah adanya kegiatan lomba memasak yang berlangsung pada 17 Agustus. Pihkanya tidak pernah menerima laporan soal klaster tersebut.

"Tidak ada statement (dari pihak kelurahan) tentang kegiatan itu," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (24/9/2020).

Andriansyah membantah adanya klaster Covid-19 yang muncul akibat kegiatan lomba masak tersebut.

Baca juga: Klaster Pernikahan Muncul di Jakarta, Pemprov Sebut Warga Masih Bandel

Menurut dia, kegiatan lomba 17 Agustus tahun ini tidak diperkenankan karena berpotensi menimbulkan kerumunan warga. Semua perlombaan digelar menggunakan sistem virtual.

" Sesuai dengan arahan kami dari gugus tugas kota semua lomba diharapkan virtual," kata Andriansyah.

"Saya juga sudah bersurat ke temen temen lurah untuk kegiatan lomba yang menggundang masa banyak tidak diperkenankan," tambahnya.

Selain itu, dia juga belum mendapat laporan adanya kegiatan halal bi halal di kelurahan Kebon Manggis yang berujung terciptanya klaster Covid-19 baru.

"Saya akan monitor dulu," ucap dia.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Muncul Klaster Hotel hingga Pernikahan di Jakarta, Ini Rinciannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com