Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duel Petahana di Pilkada Depok, Pradi dan Idris Mencari Makna di Balik Nomor Urut

Kompas.com - 24/09/2020, 15:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Para kandidat yang akan bertarung di Pilkada Depok 2020 telah memperoleh nomor urut pada Kamis (24/9/2020) hari ini.

Pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia memperoleh nomor urut 1, sedangkan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono mendapatkan nomor urut 2.

Masing-masing kandidat pun mencoba mencari makna di balik nomor urut yang mereka dapatkan.

Baca juga: Pilkada Depok, Pradi-Afifah Dapat Nomor Urut 1, Idris-Imam Nomor Urut 2

Pradi Supriatna mengaitkan nomor urut 1 yang ia dapatkan dengan huruf hijaiyah "alif" yang bentuknya seperti angka 1, sekaligus huruf pertama dalam abjad Arab.

"Semua huruf bagus. Terkait nomor urut, alif. Saya suka itu," kata Pradi singkat kepada wartawan.

"Nomor 1 (artinya) bersatu, benahi Depok," timpal wakilnya, Afifah.

Sementara itu, pasangan Idris-Imam mengaku bahwa nomor urut 2 yang mereka peroleh cocok bagi keduanya.

Sebelum memperoleh nomor urut, Idris dan Imam kerap berpose bersama dengan ibu jari mengacung, ditambah jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan.

"Nomor itu hanya sebuah simbol, tetapi memang kalau kita lihat simbol yang pertama kali kita ungkap seperti ini, sudah sangat tepat. Pas," ujar Idris kepada wartawan.

"Nomor 1 Nabi Adam, nomor 2 Nabi Idris," lanjut Idris berseloroh.

Ia juga mengaitkan angka 2 dengan simbol peace yang jadi pose pose populer di kalangan anak muda saat berfoto.

"Insya Allah anak-anak muda mendukung kita. Peace," tambah Idris.

"Dua periode karena memang tadi cocok. Lanjutkan, lanjutkan," timpal Imam.

Dua calon wali kota yang bertarung di Pilkada Depok 2020 sama-sama petahana atau pejabat yang saat ini memerintah.

Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris adalah kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS dan kini berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com