Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pengendara Diserang Sekelompok Orang Pakai Pecahan Botol di Ciputat

Kompas.com - 29/09/2020, 15:15 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pemuda diserang sekelompok orang saat sedang berkendara di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Akibatnya, korban terkena tusukan pecahan botol kaca hingga luka di pergelangan tangan.

Dalam video yang beredar di media sosial terlihat sekelompok pemuda tengah menyerang seseorang di sebuah pos.

Keterangan video tertulis bahwa kejadian terjadi di Jalan AMD Gandaria Kampung Sawah, Ciputat, Tangsel.

Korban merupakan pengendara yang diduga dicegat dan kemudian dikeroyok oleh sekelompok pemuda itu.

Baca juga: Pesepeda Jadi Korban Pelecehan Seksual Remas Payudara di Bintaro Tangsel

Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra membenarkan peristiwa penyerangan yang terjadi pada Minggu (27/9/2010) dini hari. Korbannya adalah Putra Muhamad Sidqi (22) warga Kedaung, Pamulang, Tangsel.

"Iya benar. Telah diamankan delapan orang, lima saksi dan tiga terduga pelaku," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2020).

Polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti berupa pecahan botol yang digunakan untuk melukai korban.

Kendati demikian, Angga belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai penyerangan tersebut karena masih dalam proses penyidikan.

"Diamankan pencehan botol untuk melukai hati. Sementara itu dulu, penyidikan masih berjalan," pungkasnya.

Dihubungi secara terpisah, paman korban, Dio Pramesta mengungkapkan bahwa saat kejadian dia dihubungi oleh korban yang meminta tolong karena telah dikeroyok oleh sekelompok orang ketika berkendara.

Baca juga: Pemkot Jakbar Keruk Lumpur yang Sebabkan Banjir Tiap Hujan Deras

"Pas malam kejadian itu korban meminta tolong katanya dikeroyok. Dia bilang enggak tahu kenapa, lagi lewat langsung dikeroyok," ujarnya.

Dio pun bersama keluarga langsung mendatangi rumah sakit tempat korban di bawa oleh warga sekitar. Namun, korban ternyata telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel untuk dioperasi.

"Di rumah sakit sudah banyak Buser. Jadi awalnya di bawa ke Rumah Sakit Cinta Kasih ditolak karena lukanya parah. Jadi langsung ke RSUD," kata dia.

Menurut Dio, korban harus menjalani operasi karena tusukan pecahan kaca yang dilakukan para terduga pelaku mengenai salah satu urat di pergelangan tangan kanan.

"Jadi luka sobeknya dalam hampir mengenai tulang, di situ ada satu urat yang hampir putus. Jadinya harus operasi. Hari ini tinggal tunggu operasi kedua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com