JAKARTA, KOMPAS.com - SWS, dokter yang menjadi tersangka kasus praktik aborsi di salah satu klinik kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, meninggal dunia.
SWS yang meninggal dunia diduga karena sakit itu sempat mendapatkan perawatan sejak tiga hari lalu di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Meninggalnya karena sakit. Dia sudah dirawat selama tiga hari di RS Kramat Jati, jam 9.00 WIB pagi tadi (meninggal)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunis kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).
Yusri memastikan bahwa tersangka SWS meninggal dunia bukan karena terpapar Covid-19, melainkan memiliki penyakit bawaan.
Baca juga: Sebuah Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat Gugurkan 32.760 Janin dan Raup Rp 10 Miliar
Pernyataan itu ditegaskan setelah SWS telah menjalani rangkaian tes kesehatan, seperti rapid test dan swab yang menunjukkan hasil negatif.
"Sudah, sudah swab, (hasil) negatif, (meninggal) sakit bawaan, bukan Covid-19, tidak ada," kata Yusri.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar praktik aborsi di salah satu klinik di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, pada Senin (3/8/2020).
Setidaknya ada 17 orang yang ditangkap dalam praktik aborsi ini. Mereka yaitu berinisial dr SS (57), dr SWS (84), dr TWP (59), EM (68), AK (27), SMK (32), W (44), J (52), M (42), S (57), WL (46), AR (44), MK (44), WS (49), CCS (22), HR (23), dan LH (46).
Diketahui, klinik aborsi ilegal itu sudah beroperasi selama sekitar lima tahun yang setiap harinya ada lima sampai tujuh orang melakukan aborsi di klinik itu.
Dari praktik aborsi ilegal itu, para pelaku dapat meraup keuntungan sebesar Rp 70 juta per bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.