JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William P Sabandar mengungkapkan, tender paket CP202 rute Harmoni-Kota proyek MRT Fase 2A sudah dua kali gagal.
Menurut dia, gagal tender itu terjadi karena kontraktor menilai tingginya risiko mengambil proyek di masa pandemi Covid-19.
"Kontraktor merasa bahwa risiko proyek lebih besar dan dalam situasi Covid-19 seperti ini konsekuensi-konsekuensi yang harus dipikul oleh kontraktor juga cukup besar," kata William dalam diskusi virtual, Kamis (1/10/2020).
Ia berharap pemerintah Jepang ikut mendorong kontraktor asal negaranya untuk berkontribusi di proyek MRT Fase 2A tersebut. Apalagi pengerjaan MRT Fase 2A merupakan proyek strategis nasional Indonesia dan Jepang.
Baca juga: Dirut Sebut Pengerjaan MRT Fase 2A Bagian dari Pemulihan Ekonomi
Pada perjanjian kerja sama proyek itu antara PT MRT dengan JICA , ada klausul yang mengharuskan ada kontraktor Jepang yang terlibat.
"Kami terus lakukan negosiasi dan sangat berharap dukungan dari pihak Pemerintah Jepang untuk mendorong agar kontraktor-kontraktor Jepang yang ingin berpartisipasi di CP202-206 betul-betul bisa mendedikasikan effort-nya untuk serius," kata dia.
Proyek MRT Fase 2A dengan rute Bundaran HI - Kota terbagi dalam dua segmen. Segmen pertama adalah pengerjaan paket CP201 rute Stasiun Thamrin-Monas yang sudah dimulai September dan ditargetkan selesai Maret 2025. Waktu pengerjaan segmen 1 sebenarnya molor lantaran pandemi Covid-19.
Sementara segmen kedua, yakni pengerjaan CP202 hingga CP203 untuk rute Stasiun Harmoni-Kota. PT MRT menargetkan tahapan ini rampung Maret 2026.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.