Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Kekurangan Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19 di Akhir Pekan

Kompas.com - 02/10/2020, 14:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui tengah menghadapi tantangan dalam memperbesar kemampuan sistem kesehatan di Kota Depok dalam menangani pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di Depok sudah melampaui batas aman, termasuk semakin tipisnya ketersediaan ruang intensive care unit (ICU) dan high care unit (HCU).

Pria yang akrab disapa Emil itu juga mengemukakan, Depok masih mengalami kendala dalam memenuhi standar minimum jumlah tes PCR serta melacak kontak erat pasien positif Covid-19 meski pandemi telah berlangsung tujuh bulan.

Baca juga: Rutin Berkantor di Depok, Ridwan Kamil Ingin Awasi Pilkada agar Tak Jadi Klaster Covid-19

Depok juga membutuhkan tambahan sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga medis, untuk mengatasi persoalan itu.

Emil secara spesifik menyoroti kurangnya sumber daya manusia untuk dikerahkan menangani pandemi ketika akhir pekan.

"Kami mengimbau kepada orang-orang Depok yang punya skill di bidang dan pendidikan kesehatan, ini rumah sakit laboratorium membutuhkan SDM-SDM tambahan supaya bisa bekerja di akhir pekan," kata Emil di Depok, Jumat (2/10/2020).

"Karena pada akhir pekan, banyak yang kecapekan sehingga pelayanan agak turun di akhir pekan. Ini sedang kami naikkan (kemampuan sistem kesehatan), tetapi kendalanya adalah sumber daya manusia," tambah dia.

Emil memberi contoh, pihaknya bakal segera menambah jumlah tempat tidur pasien Covid-19 yang butuh penanganan khusus di ICU dan HCU. Jumlah tempat tidur yang akan ditambah mencapai 40 unit di RS Universitas Indonesia (UI) dan RSUD Kota Depok.

"Hanya saja, aktivitasnya baru bisa dimulai menunggu seleksi sumber daya manusia yang memang menjadi sedikit tantangan," kata dia.

Baca juga: Depok Dapat Bantuan Ventilator Terbanyak dari Pemprov Jawa Barat

"Oleh karena itu, silakan kirimkan lamaran ke Rumah Sakit UI, ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah, satu-satunya laboratorium tes PCR Covid-19 milik Pemerintah Kota Depok), dan lain-lain untuk mengisi kekurangan tenaga medis dalam rumah-rumah sakit atau laboratorium," tambah dia.

Bulan lalu, masalah ini juga pernah diapungkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita saat menanggapi penuhnya rumah sakit oleh pasien Covid-19.

"Enggak semudah itu juga rumah sakit menambah (tempat tidur pasien Covid-19). Menambah tempat tidur saja, jika SDM-nya tidak ada, sulit. Misalnya di RS Universitas Indonesia, ada alat untuk ICU banyak, tapi SDM kurang," ujar Novarita pada 18 September lalu.

Hingga kemarin, Depok telah melaporkan 4.386 kasus Covid-19, sebanyak 1.468 pasien di antaranya masih ditangani.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi masing-masing pemerintah daerah, Kota Bogor mencatat total 1.281, Kabupaten Bogor 1.880, Kabupaten Bekasi 2.811, dan Kota Bekasi 1.703 kasus.

Emil mengaku akan rutin berkantor di Depok guna memantau lebih dekat penanganan Covid-19 di kota itu, selain Kota Bogor dan Bekasi.

Ia meminta agar Depok menekan sebanyak mungkin jumlah pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Isolasi mandiri di rumah berpotensi memperluas penularan di lingkungan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com