Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Dua Pembunuh Pemulung di Cikarang, Rekaman CCTV: Pelaku Bawa Karung

Kompas.com - 02/10/2020, 18:20 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua orang pemulung, Udin Rojudin (78) dan Kusnan (63), jadi korban penganiayaan oleh dua orang di emperan ruko di kawasan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Akibat penganiayaan tersebut, Udin tewas. Sementara Kusnan masih dirawat di RSUD Kota Bekasi.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi AKBP Dwi Prasetya mengatakan, pihaknya tengah memburu dua pelaku.

Baca juga: Dua Pemulung di Cikarang Dianiaya dan Dicuri Uangnya, Salah Satunya Meninggal Dunia

Pihaknya sudah mengetahui ciri-ciri para pelaku berdasarkan rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian.

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku datang dari seberang jalan sambil membawa karung. Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah para pelaku juga berprofesi pemulung.

"Masih proses pengejaran. Saya belum bisa pastikan. Kalau nanti saya katakan pemulung ternyata bukan, kalau saya katakan bukan pemulung, tau-taunya iya. Artinya dia pegang karung dari seberang jalan. Kalau dia profesinya pemulung atau bukan, ya belum tahu," ujar Dwi saat dihubungi, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Polisi: Dua Pemulung di Cikarang Dihantam Pakai Balok Kayu Saat Sedang Tidur

Dwi mengatakan, pihaknya akan menggali informasi soal pelaku ketika korban sudah sadar.

Ia menjelaskan, pelaku menganiaya menggunakan kayu. Pelaku kemudian membawa kabur harta korban.

"Sesuai dengan CCTV juga terlihat ada harta atau finansial milik korban yang diambil. Namun, jumlahnya berapa banyak belum dapat kita pastikan," ucap dia.

Hasil olah TKP, polisi tidak menemukan balok yang digunakan pelaku. Di lokasi hanya ada gerobak milik korban.

"Balokan kayu dibawa si pelaku (kabur)," ujar Dwi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com