Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Begini Etika Batuk dan Bersin di Tempat Umum

Kompas.com - 04/10/2020, 22:50 WIB
Tim Konten,
Alia Deviani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada awal Juli 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan sejumlah bukti bahwa virus corona dapat menyebar lewat partikel yang melayang di udara, terutama dari percikan air liur (droplet) yang berasal dari batuk dan bersin.

Meski pemberlakuan masker telah diwajibkan, tak jarang seseorang merasa cemas jika berada di dekat orang yang sedang batuk atau bersin. Terlebih lagi jika terjadi terus-menerus dan diiringi penyakit seperti batuk atau influenza.

Durasi paparan batuk dan bersin juga berpengaruh terhadap banyaknya partikel yang mengenai tubuh seseorang. Semakin banyak partikel yang menempel, maka semakin besar pula risiko penularannya.

Perlu diketahui, ada sejumlah etika batuk dan bersin yang perlu diketahui dan dipahami agar orang lain tidak risih dan terpapar virus yang ada di dalam tubuh kita.

Dilansir dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut etika yang dapat dilakukan ketika Anda batuk atau bersin.

  1. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk dan bersin.
  2. Buang tisu bekas ke tempat sampah.
  3. Jika tidak ada tisu, gunakan siku untuk menutupi mulut dan hidung.
  4. Cuci tangan ketika batuk dan bersin.
  5. Gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen jika tidak tersedia air dan sabun.

Selain menerapkan etika ini, Anda juga perlu menjauhkan diri dari kerumunan orang, terutama ketika sedang sakit.

Namun, jika berada di di situasi sebaliknya, Anda perlu mengetahui langkah tepat agar terhindar dari droplet.

Dilansir dari Huffpost (24/9/2020). Seorang profesor dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Fredrick Sherman, mengungkapkan bahwa jika Anda berada dalam risiko penularan virus corona saat seseorang batuk atau bersin, maka sebaiknya cepat-cepat buang napas dan menjauh dari orang tersebut.

Seperti dikutip dari WHO, berikut tips mengurangi paparan virus yang mungkin ditularkan dari orang yang sedang batuk dan bersin.

  • Jaga jarak satu meter dengan orang lain

    Untuk mencegah terhirupnya tetesan air droplet dari penderita batuk dan bersin, Anda bisa menjaga jarak aman setidaknya 1 meter. Mengingat tetesan ini mampu menyebar cukup jauh, sehingga jarak 1 meter cukup aman sebagai pencegahan.

  • Hindari tempat ramai
    Selain menjaga jarak, menghindari tempat ramai juga dapat dilakukan. Sebab, ketika berada di tempat ramai, Anda akan lebih sulit menekan interaksi fisik dengan orang lain. Kondisi ramai juga berpotensi mendekatkan diri dengan seseorang yang mengidap Covid-19.

  • Hindari beraktivitas keluar rumah ketika badan kurang sehat
    Jika mengalami gejala flu seperti batuk, sakit kepala, dan demam, segera informasikan kondisi Anda. Jangan lupa untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kontak langsung dengan orang lain maupun keluarga.

    Apabila terpaksa pergi keluar rumah, pastikan Anda tetap menggunakan masker serta menerapkan jaga jarak serta etika batuk dan bersin.

  • Prioritaskan masker
    Sebagai tindakan preventif, penggunaan masker harus selalu diprioritaskan. Dengan memakai masker, virus maupun bakteri tidak dapat menyebar luas ke orang yang ada di sekitar Anda.

    Hindari juga menyentuh muka sebelum mencuci tangan dengan sabun. Terkait penggunaan masker, ganti masker jika kotor atau setelah empat jam. Selalu cuci masker kain atau buang masker medis sekali pakai usai digunakan.

  • Rutin mencuci tangan
    Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer harus dilakukan secara rutin, terutama ketika Anda menyentuh atau berinteraksi fisik dengan orang lain. Gunakan metode cuci tangan minimal 20 detik di bawah air mengalir, agar kuman dan bakteri hilang dari tangan.

Selain sebagai tindakan pencegahan, gerakan 3M yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, perlu menjadi kebiasaan di era new normal.

Dengan begitu, Anda tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com