Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Demontran Tutup Jalan dan Sweeping, 1.700 Personel Polisi-TNI Jaga Kawasan Industri Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 08/10/2020, 11:38 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 1.700 personel gabungan Polri-TNI menjaga aksi mogok massal dan unjuk rasa buruh di sejumlah perusahaan di kawasan industri Kabupaten Bekasi, Kamis (8/10/2020) agar bisa berlangsung kondusif.

Aks mogok dan unjuk rasa itu merespons pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR dan pemerintah pada Senin lalu.

"Yang jaga ada 1.700 gabungan (polisi dan) TNI," kata Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Rickson Situmorang, Kamis.

Rickson mengatakan, aparat akan menjaga kawasan industri hingga jalan tol. Menurut dia,  banyaknya aparat yang dikerahkan itu untuk mengantipasi lumpuhnya kegiatan pabrik-pabrik di kawasan industri.

Baca juga: Enam Mahasiswa Luka-luka dalam Kericuhan Aksi Tolak UU Cipta di Kawasan Industri Jababeka

"Dijaga semua. Kan kaya kemarin mahasiswa mau orasi kami jagain. Tetapi jangan sampai menutup jalan, jangan ganggu produksi. Jadi misalnya ada dua jalur, nah satu jalurlah yang dipakai. Kami jaga disitu karena produksi kan ekonomi juga," kata Rickson.

Dia mengatakan, aparat keamanan juga akan keliling kawasan industri mengawasi aktivitas buruh selama aksi unjuk rasa berlangsung. Aparat mengantisipasi agar tidak terjadi sweeping buruh di kawasan pabrik dan menganggu kegiatan produksi.

"Kami antisipasi kaya sweeping gitu. Misalnya kalau ada buruh yang sweeping, tetapi kalau mau orasi kan silakan. Kalau orasi di pabrik-pabrik saja tidak apa-apa, yang penting jangan ganggu yang lainlah kalau mau demo. Soalnya biasanya ada yang ngajak terus ada yang tidak mau terus berselilisih, ini yang kami jaga," kata dia.

Dia berharap aksi unjuk rasa berjalan kondusif sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal, termasuk kegiatan di pabrik.

"Kalau demo tetap di lingkungan sekitar, jaga keamanan pabrik, kalau demo kan kami persilakan kumpul- kumpul tidak apa-apa, tetapi jangan ganggu produksi, ekonomi enggak jalan nanti," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah kelompok mahasiswa menyatakan akan ikut dalam aksi unjuk rasa tolak omnibus law UU Cipta Kerja di kawasan industri, Kamis ini.

Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesian(PMII) Kabupaten Bekasi M Harun Al Rasyid mengatakan, aksi itu akan dilakukannya di titik keramaian.

"kami akan bersuara di Kabupaten. Tidak ke Jakarta. Di daerah kami tetap menyuarakan penolakan UU omnibus law. Rencananya di titik-titik keramaian," ujar Harun.

Dia menambahkan, para mahasiswa yang tergabung dalam PMII akan unjuk rasa bersama mahasiswa lainnya dan buruh. Namun, lokasi unjuk rasa ini tidak di satu lokasi yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com