JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, massa yang menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Gedung DPR menerima ajakan yang dikirim melalui pesan singkat.
Informasi tersebut diperoleh dari pemeriksaan ponsel massa yang diamankan polisi.
"Kita liat handphone-nya (massa yang diamankan) ada ajakan. Kita akan terus melakukan razia kepada mereka-mereka semua," kata Yusri kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Baca juga: Ada Demo Tolak UU Cipta Kerja, Sejumlah Rute Bus Transjakarta Dialihkan
Meskipun demikian, Yusri menyebut pihaknya masih menyelidiki dalang dari ajakan aksi unjuk rasa tersebut yang sempat menimbulkan kerusuhan.
"Masih kita dalami semuannya (siapa dalangnya). Yang bikin rusuh orang yang memang bukan dari buruh atau mahasiswa," ujar Yusri.
Pada Kamis siang, Polda Metro Jaya kembali mengamankan 150 orang yang diduga ingin ikut unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Yusri, sejumlah orang yang diamankan diduga masuk kelompok Anarko yang ingin membuat kerusuhan di tengah aksi unjuk rasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.