Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Massa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Kota Tangerang Rusuh dan Jebol Blokade Polisi

Kompas.com - 09/10/2020, 10:21 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Gelombang massa aksi menolak Undang-undang Cipta Kerja berasal dari Kota Tangerang tidak mampu dibendung oleh blokade kepolisian.

Hal tersebut terjadi di Kawasan Niaga Industri di Jalan Daan Mogot Kilometer 19 Kota Tangerang Pukul 13.00 WIB, Kamis (8/10/2020).

Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ruslan menceritakan kronologi jebolnya blokade polisi tersebut berawal dari gelombang masa yang mulai berdatangan.

Semula hanya ada massa buruh yang melakukan aksi di kawasan Niaga Industri. Polisi melakukan blokade di jalan keluar Niaga Industri dan juga di Jalan Daan Mogot menuju Jakarta.

Baca juga: Polisi: Massa Aksi di Harmoni Kebanyakan Berasal dari Tangerang

Seiring bertambahnya jumlah massa aksi dari serikat buruh ditambah dengan gelombang massa dari mahasiswa, Jalan Daan Mogot di Jakarta kian sesak oleh massa.

Terjadilah aksi keributan mulai dari lemparan batu yang mengakibatkan suasana menjadi ricuh.

"Jadi terjadi lemparan batu saat kami lakukan penyekatan," kata Ruslan kepada Kompas.com, Kamis (8/10/2020).

Tidak lama setelah aksi lempar batu berlangsung, polisi kian terdesak karena berada di tengah-tengah massa yang berada di Kawasan Niaga Industri dan di Jalan Daan mogot.

"Jadi kami ada di tengah-tengah masa dari arah belakang dan dari depan," kata dia.

Blokade jebol

Setelah terdesak dari dua arah, polisi akhirnya melepas blokade tersebut dan membuka jalan untuk massa aksi yang hendak menuju Jakarta.

Ruslan mengatakan, pertimbangan kepolisian melepas blokade massa aksi dikarenakan terjadi potensi kerusuhan yang sangat tinggi yang bisa merugikan banyak masyarakat.

"Jadi atas perintah atasan sudah lepas aja biar tidak terjadi kerusuhan, agar tidak terjadi pengrusakan terhadap fasilitas umum ataupun (keselamatan) masyarakat," kata dia.

Selain pertimbangan tersebut, Ruslan mengatakan massa aksi terus-menerus bertambah.

Sekitar 5.000 orang, kata Ruslan, memaksa melewati Jalan Daan Mogot sehingga blokade yang dibuat aparat kepolisian tidak mampu membendung.

Baca juga: Kelompok Mahasiswa dan Buruh Jebol Semua Sekat yang Dibuat Polisi di Tangerang

Ruslan menambahkan, tidak hanya sekat di Jalan Daan Mogot di kawasan Batuceper yang ditembus demonstran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com