Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Hapus Corat-coret Massa Demo yang Tersebar di Setiabudi

Kompas.com - 09/10/2020, 11:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah vandalisme berupa coretan tersebar di beberapa titik di Kecamatan Setiabudi, Jakarta, dampak demo anarkistis penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (810/2020).

Coretan tersebut berada di kolong Jembatan Semanggi dan pos-pos polisi seperti di dekat Jembatan Semanggi serta Bendungan Hilir.

Camat Setiabudi, Sri Yuliaty Saraswaty mengatakan, vandalisme yang terpantau bernada kurang sopan.

“Coretan kata-kata yang kurang sopan kita sudah hapus. Itu tidak pantas. Kan kalau wilayah Setiabudi itu mukanya Jakarta Selatan,” ujar Sri saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Kronologi Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Massa Anarkistis Merusak Ibu Kota

Ada juga coret-coretan di Stasiun MRT Jakarta di Chese Plaza dan kolong Jembatan Semanggi.

“Kami hapus pakai cat semen dan cat putih. Alhamdulillah sudah mulus,” kata Sri.

Adapun proses pengecatan coret-coretan tersebut dilakukan oleh Petugas kebersihan dari unsur Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Satuan Pelaksana Suku Dinas Lingkungan (Sudin LH) Setiabudi.

Kegiatan pembersihan dilakukan mulai dini hari sampai pukul 08.00 WIB.

“Ada petugas dari tiga kelurahan yang kami kerahkan. Setiap kelurahan, ada 10 anggota PPSU. Berarti 30 PPSU kami kerahkan untuk membersihkan,” kata Sri.

Baca juga: Daftar Fasilitas di Jakarta yang Dirusak dan Dibakar Massa Saat Demo Kemarin

Selain itu, satuan pelaksana Sudin LH Setiabudi mengerahkan 30 orang.

Selain vandalisme, massa brutal juga merusak sejumlah fasilitas umum. Kerusakan terjadi di gedung Kementerian ESDM, pos polisi, halte Transjakarta, stasiun MRT, dan bekas gedung bioskop.

Baca juga: Data Anies, 20 Halte Rusak Dampak Demo Anarkistis, Kerugian Lebih Rp 55 Miliar

Seperti diketahui, pengesahan UU Cipta Karya mengundang gelombang aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya Jakarta.

Aksi demo digelar oleh kelompok buruh dan mahasiswa di Jakarta yang terpusat di sekitar Istana Kepresidenan dan dan Gedung DPR.

Aksi demo tersebut berakhir bentrok antara aparat Kepolisian dan massa demonstran di sejumlah titik di antaranya Simpang Harmoni dan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com