BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 116 pelajar diamankan Polres Metro Bekasi saat aksi unjuk rasa tolak omnibuslaw Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).
Para pelajar yang ditangkap tersebut pun harus menginap di kantor polisi. Hal tersebut membuat para orangtua pelajar ini sempat khawatir akan keberadaan anaknya lantaran tak pulang ke rumah.
Salah satunya Ervina, orangtua pelajar berinisial AF ini mengaku sempat mencari anaknya hingga ke rumah teman-temannya.
Pasalnya tak seperti biasanya, anaknya itu tak kunjung pulang ke rumah meski sudah malam.
Namun sayangnya, pencarian Ervina tak membuahkan hasil. Teman-teman AF mengelak saat ditanya keberadaan anaknya itu.
Baca juga: 116 Pelajar Ditangkap Saat Demo di Bekasi, Polisi: Diajak Lewat Media Sosial
"Saya khawatir, orang biasanya juga gitaran di depan rumah. Lah ini enggak ada, makanya saya nyariin. Saya tanya ke temannya di rumah, dia pada tidak tahu," ujar Ervina saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).
Ervina mengakui, saat itu ia sangat takut anaknya ke Jakarta. Karena yang ia lihat di televisi, aksi unjuk rasa di sana berlangsung sangat ricuh.
Apalagi, anaknya itu tak mengangkat telepon dan membaca pesan darinya untuk segera pulang. Teman dari anaknya yang coba ia hubungi pun tak mengangkat teleponnya.
Hal itu membuatnya semakin khawatir. Ia takut anaknya menjadi korban dalam aksi kericuhan tersebut.
"Ya takut kenapa kenapa saja kan kalau ke sana (ke Jakarta) kan lagi rusuh juga itu," ucap dia.
Keesokan harinya, dia pun kaget ketika mendapat pesan dari anaknya bahwa sedang berada di Polres Metro Bekasi Kota.
Saat itu bunyi pesan anaknya, "bu minta jemput, aku di Polres Bekasi, ibu bawa KK".
Melihat pesan itu, ia langsung lemas. Sebab selama ini anaknya tidak pernah berurusan dengan hukum.
Baca juga: 116 Pelajar yang Ditangkap Saat Demo di Bekasi Jalani Rapid Test, 2 Orang Reaktif
"Saya langsung lemas, dia itu rajin shalatnya. Kayak bukan dia banget, orang shalat dhuha aja sering kok. Dia mah enggak pernah lepas pengawasan saya sebenarnya, cuma entah kenapa dia bisa sampai sini gitu (Polres)," kata dia.
Dia menduga ada yang memengaruhi anaknya untuk ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.