JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana banjir melanda warga Jalan Damai 2 RT 04/RW 012, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta, Sabtu (10/10/2020) petang.
Suara longsoran turap perumahan Melati Residence yang menimpa anak Kali Setu dan rumah warga terdengar bergemuruh.
Tak sampai lima menit, air anak Kali Setu sudah meluap hingga menyebabkan banjir mencapai 1,5 meter.
Saripin (40), salah satu warga yang terdampak banjir berkisah, kala itu ia sendang berada di rumahnya. Anggota keluarganya sedang shalat Magrib di rumahnya.
Sementara itu, kondisi cuaca sedang turun hujan lebat disertai angin kencang.
“Tiba-tiba ada suara gemuruh. Saya pikir angin lalu kena pisang rubuh. Pas saya keluar air sudah sepinggang,” kata Saripin saat ditemui di lokasi banjir, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Normalisasi Kali, Bagian Rumah yang Rusak Akibat Longsoran di Ciganjur Akan Dibongkar
Rumah Saripin berada sekitar 10 meter dari turap yang longsor. Di depan rumahnya, bangunan yang berbatasan dengan kali sudah hancur tertimpa material.
Dalam hitungan kurang dari lima menit, air makin meninggi. Aliran air anak Kali Setu tak bisa mengalir lancar karena tertutup material longsor.
Ia dan keluarga hanya bisa menyelamatkan barang-barang yang bisa terlihat. Satu koper berisi dokumen penting berhasil diselamatkan.
Warga lainnya, Asep awalnya tak menyangka akan terjadi banjir pada Maghrib lalu. Air mulai muncul di jamban rumahnya saat air mulai naik.
“Pertama keluar sedikit-sedikit kok lama-lama membludak begitu. Abis itu panik saya anak ngga ada di rumah,” ujar Asep saat ditemui di lokasi banjir.
Baca juga: Banjir di Ciganjur Mulai Surut, Warga Bersih-bersih Perabotan Pakai Air Kali
Ia sempat terpisah dengan anaknya sekitar satu jam. Asep tak bisa berbuat banyak setelah mengalami bencana banjir ini.
“Yang penting keluarga selamat dulu,” tambahnya.
Ketua RT 04/RW 012, Syafei mengatakan, ada 280 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Longsor dan banjir mengakibatkan satu orang warga yang tinggal dekat turap meninggal dunia.