JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima masih berada di area demonstrasi di Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta pada Selasa (13/10/2020).
Padahal, Satpol PP telah melarang mereka berjualan di area tersebut.
Pantauan Kompas.com, pedagang kaki lima seperti penjual minuman, tahu sumedang, kolang kaling, siomay, pedagang kopi kelililing, aksesoris topi, ikat kepala, dan lainnya berada di depan Gedung Kementerian Pariwisata.
Pedagang kaki lima ada yang menggelar lapak dan ada juga yang berkeliling.
Baca juga: Satpol PP Larang Pedagang Kali Lima Masuk Area Demo Tolak Omnibus Law
Massa demonstran terlihat ada yang menyempatkan untuk berbelanja makanan, minuman, dan aksesoris lainnya.
“Sebenarnya sih dilarang, tapi segini banyak sayang kalo enggak jualan,” kata seorang penjual minuman saat ditemui di depan Patung Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta.
Di lokasi demonstrasi, tak terlihat anggota Satpol PP yang bertugas untuk menertibkan pedagang kaki lima.
Sehingga pedagang kaki lima masih bisa berjualan dengan leluasa.
Sebelumnya, Satpol Jakpus memastikan pedagang tidak bisa memasuki area demonstrasi.
Kepala Satpol PP Jakpus Bernard Tambunan membenarkan bahwa lokasi unjuk rasa harus steril dari pedagang kaki lima.
"Jadi satpol PP menjaga agar para pedagang tidak masuk ke lokasi demo dan pedagang tidak diperbolehkan di lokasi unjuk rasa," ujar Bernard saat dikonfirmasi.
Bernard menambahkan, penutupan jalan bagi pedagang kaki lima dilakukan khususnya di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan para pedagang yang kerap ditemui di lokasi unjuk rasa.
Meski demikian, Bernard menambahkan, warung resmi masih diperbolehkan buka.
"Kalau warung enggak dilarang buka kalau tempatnya resmi, yang enggak boleh para pedagang kaki lima dan gerobak," tuturnya.
Baca juga: Antisipasi Demo, Petugas dan Mobil Damkar Disiagakan di 3 Lokasi