Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Tanah Abang Bantah Ada Penjarahan di Thamrin City

Kompas.com - 14/10/2020, 08:26 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video penjarahan dan perusakan di Thamrin City oleh massa pedemo. Dalam video tersebut, massa terlihat melempari area pusat perbelanjaan Thamrin City.

Namun, Kapolsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Raden Muhammad Jauhari membantah hal itu.

Dia menegaskan, tidak ada penjarahan di Thamrin City. Massa yang terlihat dalam video tersebut merupakan pedemo yang dipukul mundur.

Baca juga: Polisi Pukul Mundur Pedemo yang Mulai Rusuh, Massa Berpencar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Polsek Metro Tanah Abang Bantah Penjarahan di Thamrin City Polsek Metro Tanah Abang membantah aksi penjarahan dan pembakaran yang dilakukan massa di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat. Jauhari menyatakan video yang tersebar melalui media sosial itu adalah tindakan polisi memukul mundur massa dari Gambir dan Menteng mengarah ke Tanah Abang. Jauhari menuturkan gesekan itu terjadi saat petugas menembakan gas air mata untuk membubarkan konsentrasi massa. Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto menambahkan massa sempat merusak bagian depan Thamrin City namun petugas kepolisian menghalau pendemo. - Temukan berita lainnya di web #jktinfo (klik link di bio)

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on Oct 13, 2020 at 4:17pm PDT

"Jadi mereka sempat melempar karena ada pasukan Brimob di situ yang disiagakan," ucap Jauhari saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/10/2020) pagi.

Massa kemudian melempari petugas dengan batu. Dalam video terlihat pula massa melempari area pertokoan di Thamrin City.

Baca juga: Dipukul Mundur Aparat, Demonstran Tolak UU Cipta Kerja Bakar Neon Box di Thamrin City

Namun, menurut Jauhari, aksi tersebut terjadi lantaran pedemo melempari polisi. Kemudian polisi membalas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Jadi sempat keributan sebentar doang," ucap dia.

Aksi pelemparan tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB. Setelah dihalau oleh polisi, situasi di kawasan Tanah Abang sudah kondusif.

Jauhari mengatakan, tidak ada kerusakan berarti yang diakibatkan oleh massa. Meski demikian, dia mengatakan, ada satu neon box yang pecah karena terkena lemparan batu.

"Sudah selesai, kondusif sampai sekarang. Kondusif enggak ada yang dijarah," kata Jauhari.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian memukul mundur massa yang menggelar unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja setelah mereka mulai melakukan aksi anarkistis.

Baca juga: Peringatan May Day Diwarnai Pembakaran, Kantor Dirusak dan Dijarah

Awalnya, sejumlah orang melakukan provokasi dengan melempar batu ke arah polisi sekitar pukul 15.30 WIB.

Aksi lempar batu tersebut berlangsung sekitar 5 menit, lalu berhenti.

Aksi serupa kembali terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Akhirnya, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.

Massa kemudian berpencar setelah dipukul mundur polisi. Sebagian orang ke arah Semanggi dan arah Tanah Abang.

Polisi kemudian memblokade Jalan Raya Thamrin kawasan Sarinah, baik dari arah Semanggi maupun Monas, dan Jalan Raya Budi Kemuliaan di depan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com