JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat menerjunkan 85 orang petugas untuk membenahi taman yang sempat rusak akibat aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan, kerusakan paling banyak terjadi di jalur hijau.
Untuk itu, Mila mengatakan, pihaknya juga dibantu oleh dinas-dinas lain guna memperbaiki kerusakan di sepanjang jalur hijau.
"Sampah kemarin langsung kami sisir karena pagi harus sudah bersih sebelum matahari terbit," ucap Mila saat dikonfirmasi, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Para Orangtua Tak Tahu Anaknya Pergi Demo ke Jakarta, Berakhir di Kantor Polisi
Namun, kerusakan jalur hijau akibat aksi demonstrasi pada Selasa kemarin tidak separah kerusakan akibat unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020).
Adapun penanganan difokuskan di wilayah Kramat, Cikini, Tanah Abang, Kebon Sirih, hingga di Budi Kemuliaan.
Mila menuturkan, ada beberapa tanaman yang rusak, seperti bakung, costus, melati, dan beberapa variasi tanaman lainnya. Tanaman yang rusak diganti dengan tanaman baru.
"Tanamannya ada bakung, melati, costus, banyak variasinya," tutur dia.
Baca juga: Polisi Sebut Pedemo Pakai Ambulans Buat Kirim Logistik karena Bisa Bebas Bergerak
Sebelumnya diberitakan, aksi penolakan UU Cipta Kerja yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali bergulir.
Gelombang unjuk rasa kembali digelar kedua kalinya pada Selasa kemarin di sejumlah titik Jakarta Pusat, yakni Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Harmoni, dan Istana Negara.
Unjuk rasa tersebut dilakukan oleh Persatuan Alumni (PA) 212 dan beberapa ormas lainnya. Bentrokan dengan petugas gabungan TNI-Polri yang mengawal jalannya aksi demonstrasi pun tak terhindarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.