JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) siang berujung bentrok.
Bentrokan mulai terjadi sejak kehadiran sekelompok anak muda tanpa membawa atribut identitas kelompok berbaur dengan massa PA 212 yang hendak menyudahi aksi Selasa sore.
Mereka mulai melempar batu dan botol air ke arah aparat kepolisian. Aksi kian anarkistis saat massa mulai menyerang polisi menyeruak ke barikade yang terpasang di sekeliling Monas.
Polisi pun akhirnya bergerak dan memecah massa dengan kendaraan baracuda hingga gas air mata. Kerusuhan akhirnya malah terpencar di banyak titik sampai ke Tugu Tani, Kwitang, Cikini, hingga Tanah Abang.
Baca juga: Ambulans Dikejar Polisi Saat Demo Ricuh, Terinidikasi Bawa Pedemo dan Batu
Berita soal kronologi kerusuhan pada demo tolak UU Cipta Kerja pada Selasa lalu itu menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Isu lainnya masih terkait keruusuhan di demo UU Cipta Kerja yakni soal ancaman pelajar yang ikut demo hingga ambulans yang diserang polisi diduga untuk mengirim logistik bagi perusuh.
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:
Aksi demonstrasi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja oleh massa PA 212 dan sejumlah ormas lain pada Selasa (13/10/2020) sore yang awalnya berjalan damai menjadi berakhir ricuh.
Massa demonstran terpecah menjadi dua bagian. Ada yang damai dan ada yang menjadi provokator serta perusuh.
Sekitar pukul 15.38 WIB, massa demonstran membubarkan diri dengan tertib. Dari mobil komando, orator berterima kasih atas partisipasi demo.
Baca juga: Mayoritas Remaja yang Ikut Demo Tolak Omnibus Law Mengaku Diajak Lewat Medsos
Massa kemudian balik kanan. Kemudian, ada beberapa orang anak muda yang tak diketahui identitasnya yang melemparkan botol air mineral.
Massa anak muda lain ikut melempar botol air mineral, bahkan batu. Suasana mulai tak terkendali, tetapi penyerangan ke polisi belum terjadi. Pedemo anak muda mulai berteriak-teriak.
“Tugasmu mengayomi. Tugasmu mengayomi. Pak polisi, pak polisi,” teriak massa anak muda.
Massa anak muda merangsek ke bagian depan dekat kawat berduri dan polisi.
Baca juga: Para Orangtua Tak Tahu Anaknya Pergi Demo ke Jakarta, Berakhir di Kantor Polisi
Petugas ormas dengan berseragam putih dan loreng sempat membantu mengamankan situasi. Beberapa petugas mengejar dan menangkap pedemo yang diduga sebagai provokator.