Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca Demo Sebelumnya, Wagub DKI Minta Para Pedemo Lakukan Rapid Test

Kompas.com - 20/10/2020, 15:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta, agar para pedemo yang menggelar aksi penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja melakukan rapid test Covid-19.

Menurut Ariza, pendemo perlu melakukan rapid test karena berkerumun yang rentan tertular virus Corona.

"Menggunakan masker harapan kami yang demo juga lakukan test. Rapid test para pedemo, supaya jangan sampai punya niat baik memperjuangkan sesuatu, tapi justru kembali ke rumah masing-masing nanti membawa virus tanpa disadari tanpa diketahui yang bersangkutan terpapar," kata Ariza dalam rekaman yang diterima, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Polda Metro: 10 Pedemo yang Ditangkap Positif Covid-19

Politisi Partai Gerindra ini berujar, saat demonstransi sebelumnya, dari 1.172 yang mengikuti rapid test, 27 orang di antaranya dinyatakan reaktif.

"Kemarin dari 1.172 yang diamankan aparat, dan dirapid test ada 27 yang reaktif. Itu belum semua sementara jumlah kan lebih banyak, tapi belum semua dirapid test. Jadi tolong yang demo hati-hati," ujarnya.

Ia meminta agar seluruh pendemo berhati-hati saat melakukan aksi di seputaran Istana Negara dan Monas pada hari ini.

Ariza mengingatkan agar mereka menjaga ketertiban dan tak melakukan perusakan.

"Yang penting jangan ada perusakan, jangan ada disusupi anarkistis kemudian hati-hati terhadap virus," tutur Ariza.

Sebelumnya, sebanyak 10 pedemo yang diamankan polisi terkonfirmasi positif Covid-10. Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes swab.

Baca juga: Belasan Remaja yang Hendak Gabung Unjuk Rasa di Patung Kuda Langsung Dibawa Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, awalnya pihaknya melakukan rapid test terhadap semua orang yang ditangkap dalam unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Hasilnya, 34 orang reaktif. Mereka kemudian diisolasi dan dilakukan swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengaku khawatir adanya lonjakan kasus Covid-19 imbas aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja.

Pasalnya, kerumunan aksi unjuk rasa tanpa penerapan protokol kesehatan terjadi di sejumlah lokasi di Ibu Kota.

"Justru yang kami khawatir dengan sangat serius potensi lonjakan kasus akibat demo yang terjadi di berbagai daerah termasuk di Jakarta," ujar Anies kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: Anies Khawatir Demo UU Cipta Kerja Berimbas Lonjakan Kasus Covid-19

Masalahnya, lonjakan penularan kasus Covid-19 belum bisa terlihat dalam waktu dekat. Terjadi lonjakan atau tidak akan terlihat pada sepekan hingga dua pekan ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com