Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Demo Disusupi Kelompok Anarko, Pengamanan di Kawasan Mampang Diperketat

Kompas.com - 20/10/2020, 15:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 83 petugas keamanan gabungan dikerahkan untuk memperketat pengamanan di perempatan lampu merah Kuningan (flyover Kuningan Mampang) untuk mencegah kelompok Anarko mengikuti aksi unjuk rasa di Istana Merdeka.

"Siaga personel ini dalam rangka pengamanan rute massa pengunjuk rasa yang akan ke Istana dan dalam rangka penyekatan massa yang bukan mahasiswa," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo, Selasa (20/10/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Sujarwo menyebutkan, petugas pengamanan telah disiagakan sejak pukul 07.00 WIB, dimulai dengan apel siaga di perempatan lampu merah Kuningan di bawah flyover diikuti pasukan pengamanan dari Polres dan Kodim 0504/Jakarta Selatan.

Baca juga: Cara Anarko Susupi Aksi Massa, Ganti Pedemo dengan Anggota Perusuh

Petugas melaksanakan tugas melancarkan mobilitas massa yang murni pengunjuk rasa dan menyekat massa yang diduga kelompok Anarko.

"Bila ada pelajar langsung kita amankan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Yang lebih diwaspadai kelompok Anarko," ujar Sujarwo.

Seperti diketahui perempatan Kuningan Mampang menjadi jalur perlintasan dari wilayah Jakarta Selatan menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono menyebutkan pihaknya telah mengantisipasi pelibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa kali ini dengan cara berkoordinasi dengan pihak sekolah melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan.

Polrestro Jakarta Selatan telah sepakat dengan pihak sekolah akan memberikan tugas dan mengabsen para siswa secara berkala mulai pagi, siang dan sore harinya.

"Pencegahan juga dibantu para orangtua masing-masing supaya mengawasi pelajar tetap di rumah masing-masing mengerjakan tugas yang diberikan sekolah," kata Budi.

Budi juga menegaskan, pihaknya tidak segan-segan untuk menindak apabila ada yang berbuat anarkis dalam aksi unjuk rasa. Dan menaruh perhatian serius mencegah kelompok anarko terlibat aksi massa.

"Kami juga tidak segan-segan untuk mengambil tindakan kepolisian apabila ada yang berbuat anarkis ataupun tindakan-tindakan lain yang muaranya menimbulkan kerusuhan sehingga menimbulkan kerusakan fasilitas-fasilitas umum," kata Budi.

Pada demonstrasi yang berakhir ricuh, Polisi menemukan keterlibatan kelompok Anarko yang mencoba memancing keributan saat massa aksi berunjuk rassa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com