Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2020, 08:15 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bioskop CGV menjadi yang pertama kali beroperasi di Jakarta setelah melewati jalan panjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Beberapa bioskop CGV resmi beroperasi pada  Rabu (21/10/2020).

Warga akhirnya bisa menikmati sensasi nonton bioskop kembali meski masih Pandemi Covid-19.

“Salah satu film box office yang akan tayang adalah Train To Busan Presents Peninsula yang sudah ditunggu-tunggu penggemar film di Indonesia,” kata Public Relation CGV, Hariman Chalid dalam keterangan persnya, Kamis (21/10/2020).

Baca juga: Bioskop di Jakarta Dibuka, Warga Soroti Ketersediaan Film yang Diputar

Beberapa film lain juga dijadwalkan akan tayang yakni The Swordsman (featuring Joe Taslim), Deliver Us from Evil, The Secret Garden, Bloodshot dan Eyes on Me.

Walau sepertinya jadi angin segar bagi para pecinta film, tampaknya angin itu justru tak dirasakan oleh para pengusaha bioskop. Mereka mengeluhkan peraturan pemerintah soal jumlah penonton yang hanya diperbolehkan sebanyak 25 persen dari kapasitas studio.

Selain itu, ada juga peraturan-peraturan tambahan yang diterapkan pengusaha bioskop demi bisa beroperasi selama pandemi.

Kompas.com merangkum keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi pengusaha bioskop agar bisa beroperasi di tengah pandemi.

1. Jumlah penonton hanya 25 persen

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengaku aturan batas maksimal penonton sebanyak 25 persen kapasitas studio merugikan pengusaha bioskop.

Baca juga: Bioskop CGV di Jakarta Dibuka Hari Ini, Rindu Warga akan Hiburan Terobati

“Jangan sampai merugi kita, kalau 25 persen merugi kita, buktinya film second diputar di Jakarta mana mau,” kata dia ketika dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020).

Bukan tanpa alasan Djonny mengatakan hal tersebut. Pasalnya, banyak industri film yang enggan menaruh filmnya di bioskop jika kapasitas penonton hanya 25 persen. Mereka menilai tidak ada keuntungan yang didapat.

Alhasil, bioskop tidak punya film untuk ditampilkan.

2. Tetap bersyukur dan menerapkan protokol kesehatan

Walau sebenarnya tak mendulang keuntungan tinggi karena peraturan pembatas jumlah penonton, Djonny tetap bersyukur bioskop tetap bisa beroperasi untuk saat ini.

Yang bisa dimaksimalkan para pengusaha bioskop saat ini yakni kualitas pelayanan dan peningkatan protokol kesehatan masyarakat.

Djonny mengaku seluruh bioskop sudah siap dengan hal itu. Mereka sudah membuat peraturan wajib pakai masker untuk pengunjung ataupun karyawan, tak boleh berkerumun, menyediakan fasilitas hand sanitizer, duduk yang berjarak hingga pemeriksaan suhu badan.

Baca juga: Bioskop di Jakarta Terapkan Aturan Pembatasan Usia Penonton

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan 'Drone' untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan "Drone" untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Megapolitan
Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Keluarga yang Lompat dari Apartemen di Penjaringan Disebut Tertutup, Anaknya Sudah Tak Sekolah Selama Setahun

Megapolitan
Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Suami dan Istri Korban Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Dikenal Baik tapi Tertutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com