DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memantau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020).
Ridwan mengatakan, simulasi hari ini bertujuan untuk menghitung berbagai hal yang diperlukan terkait vaksinasi.
"Kami melaksanakan simulasi karena kami ingin tahu, pertama apakah jumlah puskesmas di Depok dan Jawa Barat ini cukup," ujar Ridwan kepada wartawan, Kamis.
"Kalau tidak cukup berarti gedung serbaguna, gedung bulutangkis, semua harus kami sulap menjadi tempat pemvaksinan," imbuhnya.
Dalam simulasi tersebut, diketahui perkiraan gambaran proses vaksinasi yang mesti dilalui penerima vaksin di puskesmas.
Baca juga: Ketua MPR Minta Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Pulau Jawa
Puskesmas menjadi lokasi utama vaksinasi, selain di rumah sakit maupun sejumlah lokasi lain sebagai alternatif jika kapasitas fasilitas kesehatan tak cukup menampung jumlah antrean penerima vaksin.
Dari hasil simulasi, Ridwan menyatakan, setiap penerima vaksin akan melalui sejumlah tahapan. Keseluruhan prosesnya menyita waktu sekitar 45 menit per orang. Waktu ini di luar waktu mengantre.
"Urutannya tadi, dari mulai cuci tangan, lalu mengecek surat-suratan," kata Ridwan.
"Kemudian ada pemeriksaan kesehatan, kemudian dilakukan penyuntikan," ujarnya.
Setelah disuntik vaksin, penerima vaksin diminta untuk menunggu kurang lebih 30 menit.
"Ada protokol 30 menit setelah disuntik apakah ada reaksi langsung," kata dia.
"Rekan-rekan juga harus tahu bahwa vaksin itu tidak disuntik sekali tetapi dua kali. Jadi orang yang sama disuntik vaksin, mungkin di hari ke-30 atau sesuai arahan dokter dia harus datang lagi," lanjutnya.
Ridwan memaparkan, simulasi yang dilakukan kemarin itu akan dievaluasi dan dijadikan bahan perhitungan pemerintah dalam mempersiapkan program vaksinasi Covid-19.
"Detail-detail itu nanti sedang kita hitung dan nanti ketahuan untuk menyuntik mayoritas warga Jawa Barat itu butuh 30 hari kah, atau 45 hari kah, atau 3 bulan, kami tidak tahu, karena ini sedang dihitung," ujar dia.
Depok akan menjadi salah satu kota prioritas vaksinasi Covid-19 karena tercatat sebagai penyumbang infeksi virus corona terbanyak di Jawa Barat.