Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Tangsel Temukan Alat Isap Sabu saat Gerebek Griya Pijat Eiffel di Bintaro

Kompas.com - 24/10/2020, 10:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP Tangerang Selatan mendapati alat hisap sabu saat melakukan penggerebekan terhadap griya pijat Eiffel di kawasan Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Jumat (23/10/2020) sore.

"Di dalam kami juga menemukan adanya bong atau alat isap narkoba jenis sabu," ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry saat dikonfirmasi, Sabtu (24/10/2020).

Muksin menjelaskan, alat isap sabu itu ditemukan di bagian belakang atau area gudang.

Baca juga: Gerebek Griya Pijat Eiffel di Bintaro, Satpol PP Tangsel Temukan Terapis dan Pelanggan Tak Berbusana

Diduga itu dimiliki oleh karyawan yang sebelumnya pernah bekerja di griya pijat tersebut.

"Mereka manajer, terapis, dan office boy tidak ada yang mengetahui. Sepertinya punya pekerja yang sebelumnya," ucap Muksin.

Kini, alat pengisap barang haram itu sudah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Tangerang Selatan.

Bahkan, seluruh yang terjaring dalam penggerebekan juga dilakukan tes urine untuk mengetahui alat hisap sabu yang didapat.

"Mereka sudah dilakukan tes urine. dan hasilnya negatif dan barbuk itu kita serahkan kepada BNN tangsel," ucap Muksin.

Sebelumnya, Satpol PP Tangsel menggerebek griya pijat itu karena nekat membuka di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai penanganan penyebaran Covid-19.

Setidaknya ada 15 terapis dan 11 pelanggan yang terjaring dalam penggerebekan. Sebagian di antaranya ditemukan dalam satu ruangan tanpa berbusana.

Petugas juga menjaring manajer, kasir, dan tiga office boy griya pijat untu dimintai keterangan di kantor Satpol PP Tangerang Selatan.

Kini, seluruh orang yang terjaring dalam penggerebekan itu telah dipulangkan.

Itu karena lokasi pembinaan di pusat rehabilitasi sosial Pasar Rebo, Jakarta Timur masih ditutup sementara di tengah adanya Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com