Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 14:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang yang akan melakukan rapid test di berbagai stasiun saat libur panjang.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menetapkan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian akan ada libur panjang selama lima hari, yaitu pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Karena itu PT KAI mengimbau kepada calon penumpang yang akan melakukan rapid test di stasiun agar melakukannya paling lambat H-1 sebelum tanggal keberangkatan.

"Menjelang libur long weekend kali ini terjadi kenaikan dua kali lipat jumlah peserta rapid test di stasiun, di mana biasanya 2.500 peserta perhari kini mencapai 5.000 peserta per hari," ujar VP Public Relations PT KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Libur Panjang, PT KAI Tambah Perjalanan Kereta Api hingga 13 Persen

Joni mengatakan, rapid test yang dilakukan sehari sebelum keberangkatan penumpang untuk menghindari kepadatan antrean layanan rapid test dan potensi tertinggal kereta api.

"Karena jika dilakukan pada hari keberangkatan, pelanggan akan terburu-buru karena diharuskan mengantre dahulu. Bahkan, dikhawatirkan pelanggan dapat terlambat dan tertinggal oleh keretanya yang sudah dipesan," kata Joni.

Menurut Joni, penumpang yang akan melakukan rapid test satu hari sebelum keberangkatan dapat melakukannya di stasiun.

Ada 30 stasiun yangmenyediakan layanan rapid test untuk penumpang yang akan berangkat pada libur panjang.

Stasiun penyedia layanan rapid test yakni Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Blitar.

Ada juga di Stasiun Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Ketapang, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.

"Tujuan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru serta memudahkan pelanggan sehingga tidak perlu mencari tempat rapid test di luar," katanya.

Baca juga: PT KAI Tambah Jumlah Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Sambut Libur Panjang, Ini Jadwal Lengkapnya

KAI mengoperasikan rata-rata 87 kereta api jarak jauh per hari ke berbagai tujuan pada libur akhir pekan ini.

Jumlah tersebut meningkat 16 persen dari pekan sebelumnya yang rata-rata hanya 75 kereta per hari.

"Sampai dengan 25 Oktober, sudah 83 ribu tiket yang terjual untuk periode 27 Oktober hingga 1 November 2020 atau 37 persen ari total tiket yang disediakan," kata Joni.

Adapun penjualan tiket kereta untuk keberangkatan tanggal 27 dan 28 Oktober serta 1 November juga sangat diminati penumpang.

Hingga kini, tercatat sudah terjual mencapai 50 persen dari kapasitas yang disediakan.Jumlah tersebut akan terus bertambah dikarenakan penjualan tiket masih berlangsung.

"KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada perjalanan Kereta Api di masa libur long weekend ini. Tujuannya untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan," tutup Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com