Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMA di Jaktim Lontarkan Ucapan Rasial, Sudin Pendidikan: Seharusnya Bisa Lebih Bijak

Kompas.com - 26/10/2020, 16:07 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, Gunas Mahdianto belum bisa memastikan kenapa TS selaku guru SMA melontarkan ucapan rasial di lewat WhatsApp yang berujung viral.

Ucapan rasial itu mengajak agar siswa tidak memilih ketua OSIS yang beragama non-muslim.

Gunas menduga TS melontarkan kalimat tersebut berdasarkan keinginan sendiri.

“Mungkin iya (karena keinginan pribadi). Itu WA (WhatsApp) pribadi masalahnya ya,” kata Gunas saat dihubungi, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Viral Isi Percakapan Rasial Guru SMA di Jaktim, Kasusnya Diproses Dinas Pendidikan

Gunas juga tak mengetahui tujuan pasti TS mengucapkan hal berbau rasial itu.

Namun, yang dapat dipastikan Gunas, TS mempunyai latar belakang yang baik sebagai seorang guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

“Selama ini baik sih, gurunya bagus tidak pernah terlibat masalah. Mungkin masalah beginian kan memang masalah yang sensitif ya. Seharusnya bisa lebih bijak lagi,” kata dia.

TS pun sudah diberikan pembinaan oleh Kepala Sekolah karena masalah tersebut.

Tak hanya pembinaan, dia juga sudah diperiksa dan laporan pemeriksaan itu sudah diberikan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Nantinya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta lah yang berhak menentukan hukuman untuk TS.

Hingga saat ini, Gunas belum bisa memastikan apakah TS masih aktif mengajar atau tidak.

“Bisa langsung tanya ke pihak kepala sekolah,” tutup Gunas.

Isi percakapan yang berbau rasial

Sebelumnya, selembaran berisi percakapan berbau rasial itu tersebar di berbagai media sosial

Dalam selembaran tersebut, TS sedang berbicara dalam grup WhatsApp.

TS mengatakan agar tidak memilih calon ketua Osis yang beragama non-muslim.

“Assalamualaikum…hati2 memilih ketua OSIS Paslon 1 dan 2 Calon non Islam…jd ttp walau bagaimana kita mayoritas hrs punya ketua yg se Aqidah dgn kita,”

“Mohon doa dan dukungannya utk Paslon 3. Mohon doa dan dukungannya utk Paslon 3. Awas Rohis jgn ada yg jd pengkhianat ya,” demikian pesan dalam grup tersebut.

Saat ini, guru tersebut sudah diberi pembinaan dan diperiksa.

TS sudah diperiksa sejak minggu lalu. Selanjutnya, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang berhak memberikan sanksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com